SUKOHARJO (voa-islam.com)—Nurani Mustain, penulis buku Anak Islam Suka Membaca(AISM) bersuara setelah buku karyanya dianggap Gerakan Pemuda (GP) Ansor ajarkan radikalisme pada anak.
(Baca: Buku Anak Ini Dinilai GP Ansor Ajarkan Radikalisme)
Dalam rilis yang diterima Voa-Islam, Kamis (21/1/2016) malam, Nurani membantah anggapan itu.
“Berkenaan jenis pilihan suku kata atau kalimat yang terdapat dalam buku AISM, tak ada maksud kami sedikitpun untuk mengarahkan anak dididk terhadap pemahaman radikalisme dan atau terorisme,” tulis Nuraini.
Nurani mengatakan, bila jenis pilihan suku kata atau kalimat dimaksud diinterpretasikan (ditafsirkan) secara liar oleh pihak lain ke arah radikalisme dan atau terorisme, maka pihaknya berlepas diri dari hal itu.
Nurani juga menegaskan bahwa dirinya memiliki pemahaman yang menentang terorisme. Dan menurut pengakuannya, pemahamannya tersebut yang selalu ia ajarkan kepada anak didik.
“Kami mengabarkan dan menegaskan bahwa aqidah yang kami yakini, dan selalu kami ajarkan kepada putra putri kami dan anak didik kami, bahwa terorisme adalah perkara mungkar yang tidak dibenarkan oleh agama,” tegas Nurani.
Selain itu, dia juga meminta kepada para pihak yang menggunakan buku yang dia tulis tersebut, untuk menjelaskan dengan baik kata ataupun kalimat yang bisa diinterpretasikan kepada radikalisme dan terorisme.
“Kepada para guru, ustadz atau ustadzah yang menggunakan buku AISM, kami mohon bantuannya untuk menjelaskan secara baik dan benar kepada anak didik terkait kata atau kalimat yang bisa diinterpretasikan ke arah radikalisme dan atau terorisme,” kata Nurani.
Lebih lanjut Nurani berterimakasih kepada pihak yang telah memberikan saran dan masukan terhadap buku AISM.
“Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan masukan terhadap buku kami. Saran dan masukan tersebut akan kami jadikan sebagai bahan revisi,” tutup Nurani.* [Nizar/Syaf/voa-islam.com]