View Full Version
Selasa, 02 Feb 2016

MIUMI Jawa Tengah Klarifikasi Soal Masjid Digembok di Semarang

SEMARANG (voa-islam.com)—Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Jawa Tengah mengklarifikasi soal informasi penggembokan masjid Attaqwa di Ndelik Sari, Semarang.

Ketua MIUMI Jawa Tengah, Ustadz Ibnu Sholeh menegaskan bahwa penyebab penggembokan itu bukanlah karena paksaan dari pihak tertentu. Akan tetapi karena antisipasi dari kehilangan inventaris masjid.

"Masjid digembok itu betul, hanya saja penyebabnya karena di masjid itu sering terjadi kehilangan. Jadi sering kehilangan barang-barang inventaris milik masjid. Seperti speaker, mikrofon, sajadah, kotak infak, " jelas Ustadz Ibnu Sholeh kepada Voa-Islam, melalui sambungan telepon, Selasa (2/2/2016) pagi.

Adapun penggunaan masjid, lanjut dia, sebetulnya masih bisa dipergunakan di beranda samping masjid.

"Sama sekalin tidak ada unsur yang lain, hanya antisipasi saja. Itu yang digembok memang pintu depan. Yang pintu samping masih bisa dipakai shalat lima waktu," ungkap Ustadz Ibnu Sholeh.

(Baca: Sebuah Masjid di Semarang Digembok atas Usulan Yayasan Kristen? )

Menurut dia, isu yang berkembang terlalu provokatif. Kenyataan di lapangan berbeda setelah ada tim investigasi dari berbagai elemen diantaranya, Majelis Ulama Indonesia (MUI), DPW Muhammadiyah Jateng,  dan Mualaf Center Jateng.

"Isu yang kemarin menyebar itu terlalu diprovokasi. Karena setelah dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, MUI, Mualaf Center Jawa Tengah turun ke lokasi turun ke ketua RT, RW, dan tokoh masyarakat. Penjelasan yang sebetulnya seperti yang tadi saya sampaikan," kata dia.

Provokasi dan kesalahan pemberitaan dinilainya karena narasumber yang menyampaikan ternyata bukan warga asli daerah Ndelik Sari dan tidak mengetahui permasalahan sebenarnya.

Lebih lanjut Ustadz Ibnu Sholeh mengatakan bahwa memang ada gerakan kristenisasi yang sudah terjadi sejak tahun 80. Namun warga muslim tetap menjadi muslim berkat adanya pembinaan rutin.

"Tetapi warga di situ dengan pembinaan yang ada, tetap menjadi muslim," katanya.* [Sendia/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version