View Full Version
Jum'at, 05 Feb 2016

Pengasuh Al Mukmin Ngruki: Tudingan BNPT Sangat Ngawur dan Gegabah

SURAKARTA (voa-islam.com)- Statemen BNPT Saud Usman Nasution dalam diskusi tentang terorisme di kantor  DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta, 2/2/2016 tentang adanya 19 pesantren di Indonesia yang diduga mengajarkan paham radikalisme dan bahkan terindikasi mendukung radikalisme.

Menyikapi hal ini, Ustadz Sholeh Ibrahim selaku pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki memberikan sebuah pernyataan yang sangat tegas.

"Lebih khusus ia sebut nama Pesantren Al Mukmin Ngruki di Solo milik Abu Bakar Baasyir, PP Darus Syahadah Boyolali dan yang lain. Saya menyatakan tudingan keras BNPT terhadap sejumlah pesantren di Indonesia khususnya PP Al Mukmin Ngruki adalah sangat prematur dan gegabah," ungkapnya kepada reporter voa-islam, 5/02/2016.

Ustadz Sholeh Ibrahim menegaskan kembali bahwa itu semua tudingan tanpa fakta dan data yang benar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Ustadz yang kini masih aktif mengajar di Al Mukmin Ngruki itu juga mempertanyakan kinerja intelijent yang sangat tidak profesional. Pasalnya mereka memberikan info yang tidak akurat yang justru akan menjadi problem bagi bangsa ini sendiri. Karena bila BNPT dengan intelijennya bekerja tidak memakai standar yang dibenarkan, maka justru yang menyebar teror adalah BNPT itu sendiri karena menyebar informasi yang tidak benar dan fitnah adanya.

Terakhir Ustadz Sholeh Ibrahim menerangkan bahwa konsep PP Al Mukmin Ngruki didasari khitoh pesantren, lalu dikembangkanlah manhaj dan kurikulum yang jelas, terukur dan teruji. Lama pendidikan 6 tahun. Pasca pendidikan dikembalikan lagi ke orang tua masing-masing ditandai dengan khotbah wada', yang berarti masa pendidikan 6 tahun sudah selesai dan kelanjutannya studi mereka ada di tangan orang tua masing-masing. Pesantren tidak ada intervensi untuk kelanjutan mereka paska pendidikan di pesantren" ulas beliau dengan sangat jelas. [Protonema/voa-islam]

Editor: RF


latestnews

View Full Version