BEKASI (voa-islam)—Menjelang hari Valentine yang jatuh setiap 14 Februari, penjualan alat kontrasepsi kondom di beberapa daerah mengalami peningkatan.
Di dua kota di Kalimantan Timur, Balikpapan dan Samarinda dikabarkan stok kondom di berbagai apotek habis terjual.
"Kondom kosong di apotek. Ini kan sangat bahaya. Kalau yang menggunakan orangtua tidak masalah, kalau yang menggunakan anak di bawah umur bagaimana? Kita harus bergerek, kalau tidak kita siapa lagi," kata Meiliana, Pejabat (Pj) Wali Kota Samarinda seperti dikutip Banjarmasinpos.
Informasi kosongnya kondom di apotek tersebut, diterima Meiliana saat anak-anak Forum Silahtuhrahmi Lembaga Dakwah Kaltim dan Kaltar, Pusdima Unmul, dan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) melaksanakan diskusi di ruangnya.
Terkait fenomena terebut, Meilina kemudian membuat surat edaran ke kalangan sekolah. Ia juga mengaku telah menginstruksikan Satpol Pamong Praja agar merazia tempat hiburan malam pada malam perayaan Valentine, Sabtu atau Ahad (13-14/2/2016).
Fenomena serupa juga terjadi di Balikpapan. Penjualan telah meningkat sejak Rabu ( 10/2/2016) kemarin.
Yuyun, karyawan apotek di Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, menerangkan penjualan kondom memang selalu laris setiap hari, baik pada hari normal sekalipun. Bahkan, waktu paling ramai pembelian kondom adalah pukul 22.00 Wita.
"Di sini, sebenarnya setiap hari (kondom) selalu banyak dicari. Bahkan saat malam, di waktu akhir pekan, stok selalu kosong karena banyak dibeli. Apalagi malam Valentine yang waktunya berlangsung pada hari libur," kata Yuyun.
Pengalaman tahun lalu saat Valentine 2015, pembelian kondom cukup tinggi. Bahkan dari selusin kotak yang setiap kotaknya berisi 12 kondom, pasti habis terjual. Pihak apotek pun selalu menambah stok kondom, karena cepat habis terbeli.
"Yang jelas seperti pengalaman tahun lalu, dipastikan tahun ini saat Valentine penjualan kondom meningkat," ujarnya.
Memang tak semua apotek laris manis penjualan kondom, ada pula yang tetap normal saja, seperti yang terjadi apotek di Jalan M Yamin Samarinda.
Sementara itu di Bandar Lampung penjualan kondom juga mengalami peningkatan.
Salah satu pedagang kaki lima di bilangan Ramayana, Burhan mengaku penjualan kondom ini mulai laku sejak beberapa hari lalu. Menurutnya, kebanyakan yang membeli alat konstrasepsi itu pemuda tanggung dengan usia sekitar 17 – 23 tahun.
“Masih muda yang beli. Rata-rata yah. Mungkin kalau ditaksir umurnya sekitar 20-an lah. Tapi ada juga yang masih kayak anak sekolah,” kat Burhan seperti dikutip Tribun Lampung.
Pendapat senada juga disampaikan Ilham, pedagang kaki lima di Jalan Radin Intan. Pembelian kondom mulai meningkat beberapa hari kebelakang. Menurutnya, sejak dua hari lalu ia bisa menjual sekitar lima sampai tujuh kotak kondom merek lokal. Per kotaknya ada tiga sachet kondom.
“Saya nggak pernah nanya sih. Yang penting mereka bayar. Kalau mereka pakai buat apa, itu urusan mereka. Saya kan hanya jual saja,” kata Ilham.* [Dbs/Syaf/voa-islam.com]