JAKARTA (voa-islam.com)--Grand Syaikh Al Azhar Ahmad Muhammad Ahmad At Thayyib saat berkunjung ke Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Ponorogo, Jawa Timur mengeluarkan pernyataan tegas terkait gerakan Syiah.
Dengan tegas, Grand Syaikh menolak penyebaran paham Syiah di bumi Ahlussunnah, termasuk Indonesia.
Meski pada pertemuan di Majelis Ulama Indonesia (MUI), pernyataan Grand Syaikh sempat dipelintir media dan terkesan mendukung Syiah, tetapi ia meluruskan pernyataannya.
Ketua Umum Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Pusat, Hamid Fahmy Zarkasyi mengatakan bahwa banyak pihak yang menduga pernyataan Grand Syaikh Al Azhar menjadi pukulan bagi MUI dan MIUMI namun semua itu sebetulnya tidak benar.
"Kalau ada yang menduga bahwa pernyataan Syaikh tersebut adalah pukulan kepada MUI dan MIUMI itu salah besar. Bukan itu maksudnya, karena ia tetap mengatakan Syiah itu sesat," jelas Hamid Fahmy kepada Voa-Islam, Sabtu (27/2/2019).
Menurut Hamid Fahmy, pernyataan Grand Syaikh di Unida Gontor seharusnya menjadi bekal bagi MUI untuk mengeluarkan fatwa sesat Syiah.
"Fatwa Syiah harus segera dikeluarkan," tegas Hamid Fahmy yang juga Wakil Rektor Unida Gontor ini.
Hamid Fahmy melanjutkan, "Kita tidak mengkafirkan tapi kita kan jelas menegaskan bahwa mereka sesat. Pandapat kita dan Syaikh tidak berbeda, kita tidak mengkafirkan.”
Justru kata Hamid Fahmy, kelompok Syiah yang gemar mengkafirkan para sahabat Nabi.
"Bahkan yang jelas jelas mengkafirkan kan orang syiah," ujar Hamid Fahmy.* [Sendia/Syaf/voa-islam.com]
*Keterangan foto: Ketua Umum MIUMI, Hamid Fahmy Zarkasyi