KARANGANYAR (voa-islam.com)—Sejumlah aktivis Islam dan guru TPQ (Taman Pendidikan Qur`an) di wilayah Karanganyar, Jawa Tengah dikabarkan mendapat stigma negatif teroris dari warga dan aparat desa setempat.
Mereka yang mendapat stigma teroris di antaranya adalah Wari Widodo (Desa Koripan), Heru (Desa Koripan), Larno (Desa Koripan) serta Suyadi.
Sumber tuduhan terorisme kepada empat aktivis Islam di atas bermula dari informasi Suryanto, Kadus Koripan yang menyatakan bahwa Polsek dan Koramil Matesih sedang dalam pengembangan kasus Diklat SAR sebuah ormas Islam di wilayah Temanggung baru-baru ini.
Sehingga, menurut Suryanto, aparat intel mencari info ke desa Koripan dan mendapatkan laporan dari warga bahwa nama-nama tersebut di atas berpaham radikal/ektrimis.
Sekretaris Forum Umat Islam (FUI) Karanganyar, Mulyanto mengatakan bahwa keempat aktivis Islam tersebut juga dituduh tidak pandai berinteraksi dengan warga sekitar.
“Para aktivis tersebut juga disebut-sebut tidak mau mengikuti kegiatan kemasyarakatan sebagaimana warga pada umumnya,” ujar Mulyanto dalam rilis yang diterima Voa-Islam, Senin (29/2/2016) malam.
Masih menurut Kadus Koripan, pihak Polsek dan Koramil telah meminta kepada Kadus untuk melakukan pengawasan, pembinaan kepada nama-nama tersebut. Kadus Koripan, Suryanto mengaku mendapat info tersebut langsung dari Polsek dan Koramil Matesih.
“Sehingga dalam rapat RT, Pak Kadus Suryanto memberikan himbauan kepada warga agar waspada terhadap indikasi adanya gerakan terorisme,” lanjut Mulyanto.* [Syaf/voa-islam.com]