View Full Version
Kamis, 03 Mar 2016

Setelah Sebarkan Stiker tentang Pemimpin Kafir, Fanpage Habib Rizieq 'Dihukum' Facebook 30 Hari

JAKARTA (voa-islam.com)—Fanpage Facebook Habib Muhammad Rizieq Syihab, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) dikabarkan mendapat “hukuman” tidak diperkenankan posting apapun selama tiga puluh hari.

Hukuman ini diberikan pengelola Facebook, setelah beberapa hari lalu dalam fanpage resmi Habib Rizieq memuat sebuah stiker yang berisi pesan soal keharaman orang kafir menjadi pemimpin di wilayah mayoritas Muslim. Berikut seruan lengkap Habib Rizieq: 

"Sekali lagi saya tegaskan bahwa orang kafir HARAM menjadi Kepala Daerah di wilayah mayoritas Muslim, apalagi jadi Kepala Negara di negeri mayoritas Muslim. Ini ketentuan AYAT SUCI yang tidak bisa ditawar. Dan AYAT SUCI lebih tinggi daripada KONSTITUSI."

Stiker tersebut mendapat ribuan like dan ratusan komentar serta dibagikan ulang oleh ribuan Netizen, sehingga tersebar luas di mana-mana.

Namun entah karena apa, tiba-tiba Facebook menghapus stiker tersebut, tanpa alasan yang jelas. Hingga kemudian hukuman 30 hari tidak bisa posting apapun dijatuhkan Facebook kepada fanpage Habib Rizieq.

“Namun demikian, walaupun sudah dihapus Facebook, stiker tersebut sudah terlanjur tersebar, sehingga sampai hari ini masih terus beredar di berbagai sosial media. Seperti di Twitter, Whatsapp, Telegram, dan lain sebagainya,” demikian penjelasan tim pemberitaan FPI dalam rilis yang dikutip dari www.habibrizieq.com.

Kemudian dalam rilis tersebut dikatakan, “Facebook belakangan memang dinilai kurang bersahabat dengan dakwah umat Islam. Mereka yang memposting kebenaran ajaran Islam, seperti keharaman LGBT, keharaman pemimpin kafir di wilayah Muslim, kerap kali dihapus tanpa sebab. Namun aneka penghinaan  dan penistaan terhadap Islam, tidak jarang mereka biarkan begitu saja, tidak dihapus, tidak diblokir.”

Untuk itu, kiranya sudah saatnya umat Islam membuat sosial media sendiri yang ramah terhadap dakwah dan kebenaran.

“Sehingga ajaran Ilahi dan tuntunan Nabi akan dijunjung tinggi, tidak akan dikebiri seperti yang dilakukan Facebook,” demikian akhir rilis.* [Syaf/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version