BEKASI (voa-islam.com)--Aksi tolak gereja liar (tidak berizin) Santa Clara dimulai pagi ini sejak 07.00 WIB.
Masa yang hadir diperkirakan berjumlah ribuan orang dan mayoritas menggunakan pakaian putih-putih.
Massa yang berasal dari berbagai ormas Islam Bekasi ini berkumpul di halaman masjid Pesantren At-Taqwa, Ujung Harapan.
Juru bicara massa, Ismail Ibrahim mengatakan tuntutan umat Islam yakni meminta Pemkot Bekasi mencabutan rekomendasi pembangunan Gereja Santa Clara. Pendirian Gereja Santa Clara ditolak karena menyalahi prosedur perizinan.
“Tuntutan kita mau adanya pencabutan rekomendasi itu. Itu harus dibatalkan, karena memang bermasalah,” jelas Ismail kepada Voa-Islam, Senin (7/3/2016) pagi.
Ismail menegaskan, umat Islam akan terus mengadakan aksi jika pada aksi pagi ini tidak keputusan mencabut rekomendasi dari Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau sering disapa Pepen.
“Kalau memang aksi hari ini tidak ada efek bagi Pepen, maka kita akan terus desak dan adakan aksi lagi sampai bosan,” tegas Ismail.
Selain itu, Ismail akan menggerakan masa untuk mendesak Pepen mundur jika memang dia bersikeras tidak mencabut rekomendasi tersebut.
“Kemudian kalau Rahmat tidak bisa melakukan itu kita tuntut dia untuk mundur,” ujar Ismail.* [Sendia/Syaf/voa-islam.com]