BANDUNG (voa-islam.com) - Densus 88 ibarat jagoan yang berlaga di negara yang seperti tidak ada punya aturan. Kasus terbunuhnya terduga teroris Siyono, usai dilakukan pemeriksaan oleh Densus 88 adalah buktinya, eksekusi tak berakhlak.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Gerakan Pagar Aqidah (GARDAH) Ustadz Suryana Nurfatwa.
"Densus 88 melakukannya didepan murid-murid TK, Densus 88 tidak berpikir tentang akibat tindakannya itu, anak-anak TK yang merupakan generasi negeri ini dibunuh keceriaan drngan eksekusi gegabah itu, anak-anak trauma dan ketakutan yang bisa mengganggu kesemangatannya menjadi generasi penerus," katanya kepada voa-islam.com, Selasa (15/03) kemarin.
"Wahai Densus 88 tataplah wajah polos anak-anak itu, itulah generasi negeri ini, pemilik Indonesia di masa yang akan datang, merusak mental anak bangsa ini berarti merusak mental Indonesia," lanjutnya.
Meski Siyono melakukan perlawanan baik saat penangkapan atau pemeriksaan masa pasukan Densus 88 yang banyak dan terlatih tidak bisa menangkapnya dengan tertib tanpa melakukannya di depan anak-anak
Menurut Suryana, kalaupun Siyono menurut Densus 88 benar teroris mengapa tidak diseret ke pengadilan dan dihukum dengan putusan pengadilan, di samping elegan, juga bisa mengurai dan menguak jaringannya.
"Meski Siyono melakukan perlawanan baik saat penangkapan atau pemeriksaan masa pasukan Densus 88 yang banyak dan terlatih tidak bisa menangkapnya dengan tertib tanpa melakukannya di depan anak-anak, dan mengapa mesti dibunuh tanpa diadili, apakah aturan di negeri ini seperti itu?" ungkapnya. [syahid/voa-islam.com]