JAKARTA (voa-islam.com)--Ketua Dewan Pembina Tim Pengacara Muslim (TPM), Mahendradatta menyarankan agar jenazah Siyono, terduga teroris yang meninggal dunia saat ditahan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk diotopsi secara independen.
“Dari pada banyak omong, lebih baik polisi serahkan otopsi jenazah Siyono secara independen. Seperti Fathurahman Al-Ghazi waktu itu. Kalau berani, kalau enggak berarti dia mati tidak wajar,” kata Mahendradatta kepada Voa-Islam beberapa waktu lalu.
Mahendradatta juga mengharapkan agar keluarga korban yang seharusnya memintadilakukan otopsi independen. Hal ini menurutnya adalah cara untuk mengembalikan nama baik Siyono dan keluarga.
“Kalau bisa keluarga itu membantu almarhum Siyono agar dikenal sebagai korban dan mengembalikan nama baiknya. Seharusnya juga keluarga itu yang minta otopsi independen,” jelas Mahendradatta.
Selain itu Mahendradatta juga menyanyangkan sikap aparat yang sempat melakukan intimidasi kepada beberapa pihak saat proses pemulangan dan pemakaman jenazah.
“Saya mendengar ada sedikit intimidasi dan pengusiran wartawan oleh keluarganya dengan mengikutsertakan Polsek dan sebagainya. Saya pikir itu tidak bisa dipercaya ini keinginan keluarganya. Bagi saya kok aneh,” tegas Mahendradatta.* [Sendia/Syaf/voa-islam.com]