BEKASI (voa-islam.com)--Ustadz Farid Ahmad Okbah, salah seorang pendiri Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) menyampaikan keprihatinan atas wafatnya Siyono (39) saat menjalani pemeriksaan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.
“Bangsa Indonesia itu kan mayoritas umat Islam. Dan orang Islam ini harusnya dimajukan, dilindungi dan dikembangkan bukannya diteror. Bukan kemudian dimusuhi,” jelas Ustadz Farid saat dihubungi oleh Voa-Islam baru-baru ini.
Menurut Ustadz Farid, aksi brutal Densus 88 ini akan menumbuhkan kebencian dan alergi kepada pemerintah.
“Pola seperti ini kan menjadikan umat Islam akhirnya alergi dengan Densus. Aparat, karena terjadi kesewenang-wenangan. Jadi Densus kan bagian dari pemerintah. Harusnya pemerintah mengendalikan. Apa yang berhubungan dengan Densus pasti pemerintah kena juga,” ungkap Ustadz Farid.
Ustadz Farid melanjutkan, oknum polisi yang terkait kematian Siyono harus dihukum.
“Polisi sendiri kan penegak hukum. Bukan malah menyalahi hukum. Ini negara hukum. Dalam kasus ini tidak bisa hanya dengan memaafkan. Ini kan faktor hukum. Maka oknum pelaku harus dihukum, harus transparan terbuka,” ujar Ustadz Farid.* [Sendia/Syaf/voa-islam.com]