View Full Version
Rabu, 30 Mar 2016

Para Kapitalis Merusak Kota Bandung

BANDUNG (voa-islam.com) - “Para kapitalis semakin merusak,” ujar Taufan Suranto dari Dewan Pemerhati Kehutanan dan lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) dalam acara HIP (Halaqoh Islam Peradaban) yang diadakan oleh HTI Kota Bandung,  yang bertajuk “Bandung Mau Dibawa Kemana?” pada Ahad (27/03) di Masjid Al-Hidayah, Jalan Mangga, Bandung.

Dalam diskusi tersebut Taufan Suranto memberikan beberapa paparan terkait kerusakan ekologi yang terjadi di Bandung.  Menurutnya dari tahun ke tahun terjadi pengurangan jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH), yang disebabkan pembangunan yang dilakukan oleh para kapitalis.  Pada kesempatan itu pun terjadi pembahasan terkait proyek Bandung Teknopolis. Pembangunan Bandung Teknopolis ini terjadi di daerah Gede Bage, yang notabene menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Bandung.

Lanjutnya, beliau mempresentasikan beberapa ancaman yang mengancam kota Bandung jika proyek Teknopolis dilakukan, yaitu: pertama, ruang terbuka hijau (RTH) makin berkurang; kedua, daerah tangkapan air di Kawasan Bandung Utara (KBU) rusak; ketiga, awas banjir; keempat, awas angin puting beliung; kelima, awas amblasan tanah; dan keenam, awas gempa. 

Beliau juga manambahkan bahwa kerusakan yang terjadi di Bandung merupakan ulah tangan manusia. “Ulah tangan manusia” itu beliau artikan juga dengan membuat kebijakan yang memudahkan para kapitalis dalam membangun di kota Bandung dan mengurangi RTH.

Menanggapi hal ini, Ketua DPD II HTI Kota Bandung, Ponsen Sindu Prawito mengutip salah satu hadits Rasulullah S.A.W yang berbunyi Islam itu memiliki 70 cabang keimanan, kemimanan yang pertama yakni beriman kepada Allah dan yang terakhir menyingkirkan kotoran dari jalan. Beliau juga menjelaskan bahwa dengan menerapkan Syariat Islam maka permasalahan rusaknya Ekologi kota Bandung dapat diselesaikan. [MI/syahid/voa-islam.com] 


latestnews

View Full Version