Jakarta- Istri dari korban tewas Datasemen Khusus (Densus) 88 Polri, Siyono menurut keterangan Ketua PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, merasa diintimidasi oleh beberapa perangkat desa dan aparat kepolisisan.
“Ibu Suratmi merasa diintimidasi oleh perangkat desa dan aparat kepolisian. Di rumahnya itu ada aparat berpakai preman memantau atau apalah,” kata Dahnil saat ditemui beberapa Jurnalis Media Islam di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat, belum lama ini.
Maka dari itu, kata Dahnil hal tersebutlah yang menjadi lasan Suratmi meminta bantuan kepada Muhammadiyah, dengan meminta perlindungan.
“Makanya dia meminta perlindungan ke Muhammadiyah,” kata Dahnil.
Sementara itu, pihak Muhammadiyah sendiri kata Dahnil mengirimkan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) untuk menjaga rumah dan makam Siyono 24 jam. Sementara itu ibu-ibu Aisiyah Muhammadiyah pun ikut menjaga Suratmi.
“Maka kami mengirim pasukan Kokam disana. Jadi Kokam menjaga 24 jam rumah Ibu Suratmi. Dan ibu-ibu Aisiyah menemani ibu Suratmi di dalam rumah,” jelas Dahnil. (Nizar/voa-islam.com)
Editor: RF