View Full Version
Kamis, 07 Apr 2016

Masyarakat Mulai Rasional Tanggapi Teroris: Antara Provokasi atau Buatan?

JAKARTA (voa-islam.com)- Kematian umat Islam atas dugaan pelaku tindakan “terorisme” di Indonesia nampaknya akan terus berlanjut jika tokoh, aktivis, atau umat tidak betul-betul memperhatikannya. Kematian Siyono salah satunya.

Ketua Umum Pimpinan Pemuda Miuhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak coba mengkritisi tindakan aparat kepolisian, terlebih saat jenazah Siyono ingin, pra/paska diautopsi. Berikut tanggapan atas ketidakkonsistenan aparat kepolisian memberikan keterangan terkait perihal tersebut.

“….Ketiga. Mungkin betul dengan sadar Pak Kepala Desa menolak otopsi, tapi kami tidak tahu alasannya. Semoga bukan karena faktor takut.

Tetapi, warga yang kami temui dan sampai dengan proses otopsi yang sesungguhnya dilakukan oleh Tim Forensik Muhammadiyan justru warga mendukung proses otopsi dan membantu persiapannya, meskipun sampai detik terakhir otopsi dilakukan masih ada usaha dari Polres untuk mencegah otopsi dengan alasan harus ada izin dari Densus 88.

Keempat. Berkaitan dengan isu ada luka tembak, yang menurut keterangan dokter forensik Muhammadiyah memang tidak ada. Dan, sepengetahuan kami tim advokasi memang tidak pernah menyatakan kepada publik sebelum proses otopsi dilakukan ada luka tembak.

Jadi, justru kalimat luka tembak itu muncul dari Polisi sendiri.

Kelima; jangan sampai publik diprovokasi oleh kelompok teroris. Kami nyatakan, publik saat ini mulai rasional, tahu betul siapa yang sedang memprovokasi dan siapa yang sedang bekerja untuk kemanusian.

Semoga momentum usaha mencari keadilan untuk Bu Suratmi saat ini bisa membantu memperbaiki institusi kepolisian yang sama-sama kita cintai,” demikian yang tertulis dalam fanpage Pemuda Muhammadiyah. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version