View Full Version
Senin, 11 Apr 2016

Ulama Banjar: Banjar Penuh Maksiat, Solusinya Hanya Syariat

BANJAR (voa-islam.com) - “Kota Banjar penuh kemaksiatan, karena sampai saat ini, masih sangat banyak perzinahan, peminum Khamr, meninggalkan sholat, dan seabrek maksiat, yang bebas dilakukan tanpa sanksi apa-apa”, demikian disampaikan ulama Kota Banjar KH. M. Nasir Ghazali dalam Halqah Islam & Peradaban (HIP) Kota Banjar pada Ahad (03/04).

Dalam kesempatan tersebut beliau juga menjelaskan jika Kota Banjar ingin bersih dari segala kemaksiatan, penegakkan syariat Islam-lah yang harus diterapkan, dengan penegakkan hukum Islam, maka insyaAllah Banjar akan dilimpahi rahmat dan barokah dari Allah SWT, tegasnya. Lebih lanjut, anggota komisi fatwa MUI Kota Banjar tersebut menyampaikan.

Kita harus bergerak bersama, bila terjadi kemungkaran atau kedzaliman kita tidak boleh tinggal diam, agar kota Banjar ini sesuai dengan visi misinya yaitu menciptakan kota yang berlandaskan iman dan taqwa

“Kita harus bergerak bersama, bila terjadi kemungkaran atau kedzaliman kita tidak boleh tinggal diam, agar kota Banjar ini sesuai dengan visi misinya yaitu menciptakan kota yang berlandaskan iman dan taqwa,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Walikota Banjar drg H. Darmadji Prawirasetia, M.Kes membenarkan bahwa  pada faktanya visi misi kota Banjar ini belum tercapai.

“Visi misi kota Banjar masih belum tercapai, masih dalam proses, cita-cita menegakkan kota Banjar dengan landasan iman dan taqwa seharusnya menjadi tujuan bersama, maka dari masyarakat dan pemerintah harus sepakat dan bergerak bersama,” jelasnya.

Ustadz Zaenal Arifin S.sos.I aktifis Hizbut Tahrir Kota Banjar menambahkan bahwa indikator tercapainya visi kota Banjar adalah terciptanya masyarakat yang islami.

“Pemikiran, perasaan dan peraturan masyarakat haruslah berdasarkan Islam, itu indikatornya,” tegas beliau dihadapan para peserta.

“Untuk mewujudkan visi misi kota Banjar, Hizbut Tahrir juga memberikan solusi yaitu penegakkan hukum Islam secara menyeluruh, dalam bingkai negara Khilafah, dengan landasan iman dan taqwa,” pungkas Ustdz Zaenal. [htijabar/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version