BEKASI (voa-islam.com) - Menanggapi acara 'Apel Kerukunan FKUB' di Bekasi, Ustadz Abu Al Izz menanggapi acara yang dinilainya seakan umat Islam yang anarkis, padahal ini ada kaitan dengan ribut-ribut masalah gereja di Bekasi yang beritanya sampai ke dunia internasional bukan soal intoleransi atau ketidakfahaman masalah kerukunan antar umat beragama, masalahnya adalah piagam yang berupa SKB didzalimi dan dijahati oleh para oknum.
Dalam pesan singkatnya kepada awak redaksi Voa-Islam ini ia menyatakan pemikirannya seraya mengutip sikap Rasulullah SAW, "Catatan Iman Orang Bekasi Untuk Apel Kerukunan Paman Rasulullah yang bernama Abu Thalib menyampaikan pesan para petinggi Quraisy dan berjanji akan memberikan segala apa yang diminta Rasulullah asal mau menghentikan dakwahnya. Mereka bilang, Apabila Rasulullah menginginkan harta maka mereka siap memberikan harta dan apabila Rasulullah menginginkan jabatan maka mereka siap memberikan jabatan." jelas Ketua Front Anti Pemurtadan Bekasi, Ustadz Abu Al-Izz ini.
Ia mencontohkan sikap Rasulullah SAW, Ustadz Abu Al Izz mengatakan, "Mendapatkan pesan dan tawaran tersebut, Iman Rasulullah bicara, “Demi Allah wahai pamanku! Seandainya mereka meletakaan matahari dalam genggaman tangan kananku dan rembulan dalam genggaman tangan kiriku agar supaya aku meninggalkan dakwah ini, pasti aku tidak akan melakukannya sampai Allah memberikan kemenangan dan mengalahkan yang lain.”
Seandainya mereka meletakaan matahari dalam genggaman tangan kananku dan rembulan dalam genggaman tangan kiriku agar supaya aku meninggalkan dakwah ini, pasti aku tidak akan melakukannya sampai Allah memberikan kemenangan dan mengalahkan yang lain.
Ustadz yang aktif dipergerakan umat Islam Bekasi ini menjelaskan narasi iman Rasulullah yang menjadi kata kunci kemenangan dakwah Islam "Inilah narasi iman Rasulullah yang menjadi kata kunci kemenangan dakwah Islam, sampai akhirnya Quraisy dan seluruh bangsa Arab berbondong-bondong masuk Islam." ujarnya lagi.
Adapun kepada yang tidak mau masuk Islam, Allah berfirman “Tidak ada paksaan..” Agar masalah tidak ada paksaan ini legitimate, maka Rasulullah membuat piagam yang mengatur kehidupan sesama kaum muslimin dan menjelaskan hubungan mereka dengan orang-orang di luar Islam secara umum dan kaum Yahudi secara khusus. Diantara isi piagam tersebut berbunyi, “Orang-orang Yahudi tetap pada agama mereka dan kaum muslimin tetap pada agamanya kecuali yang berbuat kedzaliman dan kejahatan maka sesungguhnya dia telah membinasakan diri dan keluarganya sendiri.” imbuhnya.
"Iman Rasulullah tidak bisa dilemahkan oleh orang yang paling berpengaruh sekalipun seperti Abu Thalib. Iman Rasulullah tidak bisa dibeli oleh harta dan jabatan. Iman Rasulullah tidak memaksa orang untuk pindah agama. Yang dipermasalahkan oleh orang yang beriman dari dahulu sampai sekarang adalah kedzaliman dan kejahatan. Ya kedzaliman dan kejahatan!." deskripsinya lagi.
"Kaitan dengan ribut-ribut masalah gereja di Bekasi nyang beritanya sampai ke dunia internasional bukan soal intoleransi atau ketidakfahaman masalah kerukunan antar umat beragama, masalahnya adalah piagam yang berupa SKB didzalimi dan dijahati oleh para oknum." tegasnya.
Sebelum menutup pesannya, ia menegaskan "Maka kalau begitu penyelesaiannya ada dua; pertama, siapapun ga boleh dzalim dan jahat; kedua, ketika Bekasi tanpa orang beriman, nah lho?. Yang pasti bukan apel kerukunan solusinya? Karena tidak utuh dan apalagi menyentuh akar masalahnya! Semoga Allah menjadikan tanah Bekasi subur makmur penuh barokah dan terhindar dari bencana dan adzab Allah!" [adivammar/voa-islam.com]