View Full Version
Kamis, 14 Apr 2016

Soal Jakarta Para Ulama dan Cendekiawan Sepakat "Lawan Api dengan Air"

BOGOR (voa-islam.com) - Jakarta mulai memperlihatkan kobaran api persaingan politik antar calon Pemimpinnya kelak. Dalam persaingan kali ini, Ulama’ dan para Cendekiawan Muslim sepakat akan bersungguh-sungguh mengusahakan calon pemimpin Jakarta harus Muslim yang Ta’at. Bukan hanya sekedar muslim-musliman, apalagi muslim KTP.

Seperti halnya disampaikan oleh salah satu Cendekiawan Muslim Prof. Dr. Didin Hafidhuddin saat memberikan Kulia umum di depan para Santri dan Ustad Pondok Pesantren Mahasiswa dan Sarjana (PPMS) Ulil Albab Rabu, (13/04), beliau mengatakan ini bukan hanya persoalan Jakarta semata, namun persoalan umat. Sebab Jakarta merupakan pioner dan wajah Indonesia.

Beliau dan para Ulama’ sepakat akan lawan sesiapa saja yang mencoba merosak Jakarta, seperti halnya Ahok yang dipersiapkan menuju RI dua itu, yaitu dengan mengusung satu nama baru yang diharapkan mampu meberikan warna dan harapan bagi Jakarta kelak. Ia pun sudah tak asing dikalangan masyarakat umum, tepatnya Yusuf Mansur.

“Kalau Ahok kaya api, makanya Jakarta panas. Sedangkan Yusuf Mansur Itu seperti air yang adem, sehingga ini pas untuk melawan Api itu. Terus Jika Ahok punya teman Ahok, kami pun punya Sohib Mansur”, ungkap beliau semangat di depan para Santri yang kemudian mengundang tawa para santri sesaat.

Saya sangat menyayangkan dan merasa tersinggung jika dikatakan tidak ada pemimpin Muslim yang baik.”

Selain itu Prof. Dr. Didin juga sedikit membenarkan opini yang sering kali muncul dikalangan masayarakat.

“Bahwa kalau ada pemimpin Kafir yang berhasil itu bukan fakta, melainkan hanya pencitraan semata. Sedangkan jika pemimpin Muslim yang berhasil, maka itu baru fakta,” paparnya.

“Tidak sedikit kok pemimpin Muslim yang berhasil” tambahnya.

Beliau memberikan contoh, “Misalnya Gubernur NTB yang hafal Qur’an, ia malah mempunyai prestasi segudang dimana-mana. Lalu kita pun tahu, Bupati Banyuwangi yang berhasil membubarkan WTS dan tempat jajan malam, bahkan ia mampu memberikan segudang prestasi juga, yang kemudian masyarakatnya pun merasa nyaman dan sejahtera dengannya. sayangnya media bungkam dengan semua itu. Inilah kelemahan kita, sebab semua media mainstrem yang ada adalah milik non muslim yang berusaha menghancurkan Islam, dengan segudang uang Haram yang dimilikinya,” terang Kiyai Didin

Terakhir, sebelum beliau menutup kajian tersebut, “Saya sangat menyayangkan dan merasa tersinggung jika dikatakan tidak ada pemimpin muslim yang baik.” [abdul/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version