SOLO (voa-islam.com)--Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) mengelar Malam Munajat bertajuk ”Do’a Keprihatinan Maraknya Kedzaliman di Indonesia Terhadap Umat Islam”. Acara yang digelar Kamis (21/4/2016) malam di kompek Masjid Baitussalam, Tipes, Serengan, Surakarta, itu dihadiri ratusan jamaah.
Pimpinan Majalah An Najah Ustadz Mas'ud Izzul Mujahid menuturkan perang antara kebenaran dan kebathilan akan terus berkobar setiap masa. Tidak jarang kebatilan membungkus diri dengan kedok melawan terorisme dan radikalisme.
Lanjutnya, umat Islam harus sadar dalam menanggapi parang melawan terorisme yang dikumandangkan Amerika dan sekutunya. Terlebih, Amerika melalui Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) merilis ciri-ciri radikalisme. Dua diantaranya, berani membela Nabinya hingga mau pempertaruhkan nyawa dan memganggap agamanya paling benar. Dua ciri yang secara langsung menuding umat Islam sebagai kelompok radikal yang harus diperangi.
"Maka umat Islam harus cerdas, perang melawan terorisme dan radikalisme sejatinya adalah perang yang dikobarkan untuk meggerogoti syadatain," ujarnya.
Umat Islam harus sadar bahwa agenda melawan terorisme yang dilakukan di Indonesia merupakan bagian dari konspirasi global. Ironisnya umat Islam terjebak dalam perdebatan fikih apakah jika perlawanan dilakukan hal itu menjadi makar terhadap pemerintahan yang sah.
"Kita jangan tertipu dengan pernyataan melawan NKRI, melawan Pancasila dan kebhinekaan. RMS dan OPM yang merongrong negara tidak disebut sebagai teroris. Cap teroris dan radikalis itu hanya diberikan kepada umat Islam," tuturnya
Ustadz Mas'ud menambahkan di Indonesia sejak era Orde Lama hingga saat ini umat Islam terus ditempatkan sebagai musuh negara.
Diantaranya penolakan Islam sebagai dasar negara, pembubaran Masyumi, ulama-ulama dipenjarakan, penerapan asas tunggal Pancasila sekaligus pelarangan asas Islam bagi partai dan organisasi, dan sebagainya.
Sementara itu Muinudinillah Basri, Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) berharap umat Islam dapat mengambil peran dalam mnghadapi kezaliman. Terlebih penguasa negeri ini telah dibeli untuk menyembelih umat Islam.
"Pemerintah negeri ini telah dibeli kaum kafir untuk memyembelih umat Islam dengan bentuk proyek melawan terorisme. Perang melawan kezaliman harus dilakukan dalam rangka berjuang di jalan Allah," katanya.
Ustadz Muin menambahkan, usaha memerangi umat Islam dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya melalui kebudayaan, pemikiran, dan senjata.* [Arief/Syaf/voa-islam.com]