JAKARTA (voa-islam.com)--Tokoh Salafi Ustadz Abdul Hakim Abdat menegaskan bahwa pada Ahlusunnah tidaklah bisa dipakai alat pemerintah untuk melancarkan prorgam-programnya.
“Ahlusunnah tidak bisa dipakai oleh hukam untuk melancarkan program program mereka. Tidak!” tegas Ustadz Abdul Hakim dalam sebuah majelis taklim minguan belum lama ini di Krukut Jakarta sebagaimana juga video rekaman yang didapat Voa-Islam.
Ustadz Abdul Hakim melanjutkan, ”Kita dalam dakwah kepada Allah, Ahlusunnah tidak sengaja berdekat-dekat dengan hukam. Ahlusunnah bagaimana yang Allah katakan dan bagaimana Rasul katakan.”
Seperti dalam kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri belum lama ini kepada Siyono, terduga teroris, Ustadz Abdul Hakim menilai perbuatannya tetaplah pembunuhan.
Bahkan menurutnya, andaikan para terduga teroris dianggap sebagai khawarij atau pemberontak, maka tindakan berlebihan tersebut tidaklah dibenarkan sama sekali.
“Pembunuhan tetaplah pembunuhan. Khawarij itu tidak diperangi oleh sahabat Nabi kecuali ketika mereka mengangkat senjata. Ketika sebelum itu maka mereka dinasehati, diskusi, dibantah dan seterusnya. Baru diperangi ketika masa Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu. Adapun sekarang orang yang baru diduga teroris, ditembak, tidak boleh kita dukung. Itu darah kaum muslimin, habis nanti kaum muslimin,” papar Ustadz Abdul Hakim.* [Sendia/Syaf/voa-islam.com]