JAKARTA (voa-islam.com)--Anak bungsu Ustadz Abu Bakar Baasyir, Abdur Rahim Baasyir, menilai bahwa tuduhan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj sangat merugikan proses peninjauan kembali (PK) sang ayah.
Said Aqil dalam satu media mengatakan bahwa Ustadz Abu Bakar Baaasyir marah ketika diminta bom bunuh diri oleh anak buahnya sebelum memerintahkan mengebom. (Baca juga: Dua Putra Ustadz Abu Bakar Baasyir Datangi PBNU Klarifikasi Pernyataan Said Aqil Siradj).
Menurut Ustadz Iim, demikian sapaan akrab Abdur Rahim Baasyir pernyataan Said Aqil bisa saja akan memengaruhi keputusan hakim.
“Sekarang beliau ini sedang dalam proses PK. Dan ini terus terang akan sangat mengganggu proses itu. Maka dari itu kami merasa keberatan sekali dengan statement seperti ini,” ujar Ustadz Iim saat menyambangi kantor PBNU, Jakarta untuk melakukan klarifikasi, Kamis (28/4/2016).
Ustadz Iim melanjutkan, “Tentu Kiai said Aqil bukan sembarang orang, statement-statement beliau selalu diambil, dinilai dari berbagai sudut oleh berbagai kalangan. Termasuk mungkin oleh kalangan para hakim-hakim yang sedang meproses Sidang PK beliau.”
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PBNU Bidang Dakwah Abdul Manan Ghani merasa ragu bahwa Said Aqil bisa sampai tega membuat pernyataan yang dianggap merugikan itu.
Kata Abdul Manan, pemotongan pernyataan yang dilakukan media bisa saja terjadi. Karena selama ini hal tersebut sering menimpa Ketua PBNU.
“Ini juga termasuk kemungkinan-kemungkinan itu bisa terjadi yah. Pemotongan-pemotongan itu bisa terjadi sehingga terjadi kesalahpahaman,” kata Abdul Manan saat menerima Keluarga Ustadz Abu Bakar Baasyir.* [Nizar/Syaf/voa-islam.com]