BANDUNG (voa-islam.com)—Serangan rezim Bashar Assad dan Rusia ke Aleppo membuat ratusan warga sipil meregang nyawa. Hal ini membuat geram berbagai pihak. Pasalnya serangan ini dilakukan saat perundingan damai dan gencatan senjata tengah diupayakan PBB.
Menanggapi tragedi Aleppo ini, Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) bersuara. Dalam rilis yang ditandatangani Wakil Ketua, Dr Jeje Zaenudin, 3 Mei 2016 Persis menyerukan beberapa poin.
Persis meminta kepada seluruh lembaga kemanusiaan dunia, ormas-ormas Islam dan komponen umat Islam Indonesia untuk bersatu padu melakukan pembelaan dan bantuan kemanusiaan bagi korban perang Aleppo dan Suriah.
Selain itu, Persis mendesak pimpinan Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan seluruh anggotanya agar mengambil segala sikap tegas dan nyata yang memungkinkan menghentikan kebiadaban rezim Assad dan memberi bantuan militer maupun logistik bagi perlindungan masyarakat sipil.
Kepada PBB, Persis minta lembaga tersebut bersikap tegas dan keras memberlakukan sanksi hukuman sebagai penjahat perang terhadap rezim Basar Asad yang dengan nyata telah melakukan pembunuhan masal terhadap masyarakat sipil Aleppo, pemboman rumah sakit, pemukiman, dan fasilitas sipil lainnya, di tengah pembicaraan gencatan senjata.
Persis kepada Pemerintah Indonesia meminta mengambil langkah-langkah konkrit dan memberi kontribusi real menghentikan tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Aleppo. * [Syaf/voa-islam.com]