BLORA (voa-islam.com)--Wacana pemimpin kafir adil lebih baik daripada pemimpin muslim tapi zalim (korupsi) menjadi perbincangan hangat di kalangan umat Islam Indonesia.
Ustadz Bangun Samudra, pakar kristologi menilai wacana tersebut menyesatkan dan ngawur.
"Seharusnya umat diminta berfikir dong kalau mau bertarung secara fair, jadi kalimatnya, 'pilih pemimpin muslim yang adil atau kafir amanah?'. Nah ini kalau berani?" tegas Ustadz Bangun saat mengisi tabligh akbar di kota Blora, Jawa Tengah, Kamis (5/7/2016) pekan lalu.
Ustadz Bangun Samudra juga secara tegas mengatakan bahwa membolehkan memilih pemimpin kafir adalah sebuah kekufuran karena bertentangan dengan banyak ayat Al-Quran yang mengharamkan seorang muslim memilih pemimpin kafir.
“Mengajak umat Islam untuk memilih muslim itu bukan tindakan SARA. Begitu juga dengan mereka, apa ada pendeta di gereja yang menyuruh jemaatnya memilih calon pemimpin dari seorang kiai?" ungkap Ustadz Bangun.
Ustadz Bangun Samudra melanjutkan, "Hanya pendeta stres yang menyuruh jemaatnya milih kiai. Maka wajar bila kita seorang muslim juga menyuruh umat Islam memilih pemimpin dari kalangan tokoh Islam sendiri. Ini bukan SARA bukan sama sekali tapi ini adalah keyakinan."
Menurut Ustadz Bangun pandangan ngawur seperti ini tidak lepas dari peran serta para oknum kiai atau ustadz yang masih miskin iman sehingga mereka berfatwa di hadapan umat tanpa dasar ilmu yang jelas.* [Dhenok/Syaf/voa islam.com]