BANDUNG (voa-islam.com) - “Ada yang bertanya pada saya, ustadz, mengapa kini syariah Islam tampak menyeramkan? Itu karena syariah kini hanya dipahami dan ditegakkan sepotong saja. Sama halnya jika orang yang hanya terlihat kepala atau bagian tubuh tertentu saja. Pasti menyeramkan bukan?”.
Hal tersebut disampaikan Ust. Luthfi Afandi, Humas HTI Jabar dalam Muktamar Tokoh Umat Jawa Barat pada Ahad pekan lalu di Gedung Bale Asri Pusdai Kota Bandung.
Di hadapan lebih dari 1000 orang tokoh umat tersebut, Ust. Luthfi menyampaikan bahwa kemelut yang terjadi ditengah umat, adalah akibat umat meninggalkan syariah sebagai aturan hidup.
”Dalam kaidahnya, syariah hadir untuk membawa rahmat jika diterapkan” tegasnya.
...menjadi omong kosong manakala ada yang menginginkan hidup yang penuh rahmah, tapi menolak syariah tegak secara kaffah
Lebih jelas lagi, tegaknya syariah, menurut Luthfi, adalah kunci bagi terwujudnya Islam Rahmatan lil’ Alamin. Karenanya, menjadi omong kosong manakala ada yang menginginkan hidup yang penuh rahmah, tapi menolak syariah tegak secara kaffah.
Karenanya, Islam akan benar-benar nampak indah dan membawa rahmah apabila syariah tidak dipahami dan ditegakkan sepotong-sepotong. Dalam rangka menerapkan syariah syariah secara kaffah, menurut Luthfi, institusi yang kompatibel adalah Khilafah, bukan demokrasi.
“Khilafah adalah sistem yang diwariskan Rasul Saw dan para Khulafaurrasyidin” katanya dihadapan para tokoh. [MIJabar/syahid/voa-islam.com]