View Full Version
Jum'at, 27 May 2016

Ormas Islam Dukung Rd. Djaka Melawan Sunda Wiwitan

KUNINGAN (voa-islam.com) - PN Kuningan mendadak panas karena dalam sidang Rd. Djaka Rumantaka melawan Sunda wiwitan, selasa 24 mei 2016.

Ratusan laskar Ormas Islam pendukung Rd. Djaka hampir bentrok dengan ratusan komunitas Sunda wiwitan. Mengapa terjadi persidangan, karena Sunda wiwitan menguasai tanah di daerah Cigugur Kuningan yang sekarang menjadi pusat agama Sunda wiwitan.

Tanah tersebut warisan Kiayi Rd. Madrais yang belum dibagikan. Sekarang dikuasai cucunya bernama Rd. Djati Kusumah pimpinan agama Sunda wiwitan.

Rd. Madrais adalah kiayi dan di tanah tersebut dulu berdiri masjid dan pesantren, tapi oleh Djati Kusumo masjid dan pesantren itu ditimbun dan di atas timbunannya dibangun gedung Paseban sebagai keraton Djati Kusumah dalam memimpin Sunda wiwitan.

Ajaran Islam yang dikembangkan kakeknya dirubah menjadi Packu (Paguyuban Ajaran Cara Karuhun Urang) yang dibubarkan Bakorpakem Jabar karena sesat dan sekarang menjadi Sunda wiwitan. Mengapa Rd. Djaka menggugat, di samping dia adalah buyut Kiayi Madrais, putra Ratu Siti Djenar kakak se-ayah Djati Kusumah yang merupakan ahli waris, juga Rd. Djaka ingin mengembalikan paseban kembalj menjadi masjid dan pesantren serta lenyapnya ajaran sesat Sunda wiwitan kembali ke ajaran Islam.

Mengembalikan nama baik Madrais yang dikenal sebagai tokoh sesat Sunda wiwitan padahal beliau adalah kiayi besar, justru Djati Kusumah yanng mengacaukan semuanya. Maka alasan itulah Ormas Islam GARDAH Kuningan, FPI Kuningan dan Majalengka serta pasukan besar dari Aliansi Masyarakat Nahyi Munkar (Almanar) Cirebon di bawah Korlap Ust. Andi Mulya tandang mengawal dan membantu Rd. Djaka dipengadilan.

Putusan sidang sebagian tanah dimenangkan pihak Djaka dan sebagian mesti banding karena gugatan khusus paseban ditolak. Kita perlu berjuang terus kata Djaka dan tekad Ormas Islam akan terus mengawal sampai titik darah penghabisan begitu kata Ustadz Andi Mulya yang direspon ketua umum GARDAH Ustadz Suryana Nurfatwa. [sn/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version