View Full Version
Selasa, 31 May 2016

Ketua Umum Dewan Dakwah Safari ke Aceh

BANDA ACEH (voa-islam.com)--Senin, 31 Mei 2016, Ketua Umum Dewan Dakwah Moh Siddik MA tiba di Bandara Internasional Iskandar Muda Banda Aceh. Kunjungan kali ini disertai sejumlah agenda internal maupun eksternal.

Kedatangan Ketua Umum disambut Bendahara Dewan Dakwah Aceh, Ustadz Ridwan. Mereka kemudian meluncur ke kantor Dewan Dakwah Aceh di Jl Cut Nyak Arief, Jeulingke, Banda Aceh.

Pelantikan Pengurus Wilayah Dewan Dakwah Aceh yang dijadwalkan pada Selasa, 31 Mei 2016, merupakan tujuan utama safari Ketua Umum. Kepengurusan ini merupakan hasil Musyawarah Wilayah (Muswil) IV pada 12-13 Desember 2015 di Aula Serba Guna Kantor Gubernur Aceh dan Aula LPTQ Dinas Syariat Islam Aceh. Muswil mengamanahkan kembali jabatan Ketua Dewan Da’wah Aceh kepada Dr Tengku Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA. 

Di markas Dewan Dakwah, telah menunggu Wakil Ketua Dewan Dakwah Aceh Dr Tengku Muhammad Abdullah beserta jajaran pengurus lainnya.

Dalam obrolan hangat, mereka membahas antara lain kondisi dakwah di Aceh dan aktivitas ADI (Akademi Dakwah Indonesia) Aceh. ADI Aceh kini memiliki 28 mahasiswa. Kampus ADI berdiri di atas lahan seluas 6000 meter persegi yang baru saja kelar dibebaskan secara bertahap. Dibahas juga persiapan akhir pelantikan yang akan digelar di Pendopo Gubernur dan dihadiri Gubernur NAD, Zaini Abdullah.

Pengurus Dewan Dakwah Aceh kemudian menyertai Ketua Umum bersilaturrahim ke Universitas islam Negeri (UIN) Arraniri Banda Aceh.
Di kampus ini mereka disambut lansung oleh Rektor Prof Farid Wajdi Ibrahim.

Dalam persamuhan bersahabat itu, dibahas sejumlah hal seperti maraknya isyu yang memecah belah umat Islam. Mereka sepakat, hal ini harus disikapi secara bijak demi persatuan ummat. Juga mengantisipasi oknum yang sengaja memancing di air keruh.

Pada kesempatan ini Dewan Dakwah memaparkan garis besar programnya. Sekaligus juga mengundang Rektor untuk menghadiri pelantikan pengurus Dewan Dakwah Aceh.

Ketua Umum Dewan Dakwah pada kesempatan yang sama menawarkan kerjasama untuk mengadakan kajian Islamic Epistimologi di UIN Arraniri. Tentu saja tawaran ini disambut baik tuan rumah.

Jelang Zuhur, rombongan Dewan Dakwah pamit dan meneruskan agenda di Masjid Jami' Universitas Syah Kuala.

Di masjid sini, Ketua Umum Dewan Dakwah didaulat menyampaikan kultum ba’da Zuhur. Ia mengemukakan fenomena krisis pendidikan, yang terjadi karena masih adanya dikotomisasi ilmu dan agama sehingga melahirkan sikap sekuler.

‘’Padahal, dalam Islam konsep pendidikan dan agama tidak bisa dipisahkan. Karena hakikat ilmu itu dari Allah yang termanifestasikan dalam Al Qur'an dan Sunnah Nabi,’’ tutur Siddik.

Ia melanjutkan, oleh karena itu integrasi sains dan Islam adalah suatu kemestian.

Ketua Umum Dewan Dakwah juga menyampaikan bahwa konsep pendidikan Islam telah dirumuskan Pak Natsir sejak tahun 1930 saat beliau mendirikan Pendis di Bandung.

Kajian Zuhur di masjid yang dipadati 300-an jamaah ini dihadiri juga oleh Rektor Unsyiah Prof Dr Samsu Rizal MEng.

Ba’da kajian, Rektor Unsyiah mengundang rombongan Dewan Dakwah ke kantornya untuk makan siang dan ngobrol-ngrobrol akrab. Ketua Umum Dewan Dakwah memaparkan Program Dewan Dakwah dan mengundang untuk menghadiri pelantikan pengurus Dewan Dakwah NAD. Kerjasama kajian epistimologi di kampus Unsyiah pun disepakati.* [Nurbowo/Syaf/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version