BANDUNG (voa-islam.com) - Menjelang Ramadhan Rasulullah Saw memberikan nasihat kepada Kita semua sebagaimana yang diriwayatkan Abu Huzaimah. Nasihat tersebut diawali dengan kalimat: Wahai manusia sungguh telah datang kepadamu bulan Allah yang membawa berkah, rahmat dan maghfirah.
"Maka kita harus bersungguh-sungguh karena Ramadhan dilihat dari awal nasihat Rasulullah Saw disebut bulan Allah maka pelaksanakan kewajiban ibadah saum Ramadhan beda dengan ibadah shalat dan ibadah lainnya," kata Ketua Gerakan Pagar Aqidah (GARDAH) Jawa Barat Ustadz Suryana Nurfatwa kepada voa-islam.com, Ahad (05/06).
Shaum Ramadhan, lanjut Ustadz Suryana ada di bulan Allah maka saum Ramadhan milik Allah sehingga kita harus full dalam melaksanakannya. Jika tidak tetap wajib membayar di bulan lain atau ada juga yamg harus mengganti dengan fidyah. Sementara shalat dan lain-lain tidak ada qodlo.
"Kita benar-benar harus menyiapkan dalam memasuki bulan Ramadhan baik fisik, mental maupun ilmu. Jangan sampai ibadah Ramadhan sia-sia. Saum Ramadhan dikerjakan untuk Allah maka laksanakan dengan pelaksanaan yang terbaik. Kalau ibadah lainnya adalah untuk diri kita meski itu adalah kewajiban dari Allah," jelasnya.
"Dalam melaksanakan saum ramadhan Allah memberi berkah. Coba rasakan betapa melimpahnya rizki di bulan Allah ini, meski harga-harga membumbung tinggi, Allah memberi rahmat sehingga apapun aktivitas positif kita bernilai pahala sampai tidurnya pun bernilai pahala, apalagi shalat, yamg sunat aja berpahala wajib, nafas kita adalah tasbih dan lain maka sibukan diri kita beraktivitas baik atau positif di bulan Ramadhan bukan sebaliknya kita malas di bulan penuh rahmat ini," paparnya.
Menurut Ustadz Suryana, pada Ramadhan, aktvitas nahyi munkar pun jangan berhenti karena itu bagian dari ibadah. Perang badar aja di bulan ramadhan. Ramadhan juga bulan penuh maghfiroh artinya pembakaran dosa besar-besaran dibukakan peluangnya oleh Allah maka bersungguh-sungguhlah Kita bertobat.
"Hanya sebelum pertobatan kita kepada Allah, saling memaafkanlah antar sesama manusia karena Allah tidak akan memaafkan sebelum kita beres berurusan dengan sesama manusia. [syahid/voa-islam.com]