View Full Version
Sabtu, 11 Jun 2016

Selangkah Lebih Maju, Muhammadiyah Upayakan Kalender Hijriyah Global

BANTUL (voa-islam.com)—Perbedaan negara dan kelompok seringkali menyebabkan perbedaan dalam penentuan kalender, terutama dalam penentuan awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha.

Berdasarkan kenyataan itulah maka Muhammadiyah memandang perlu untuk adanya upaya penyatuan kalender Hijriah yang berlaku secara internasional.

Pembahasan mengenai penyatuan kalender global tersebut berdasarkan keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47. Setelah Muhammadiyah berfikir lebih maju dalam memutuskan adanya kalender global, kemudian dunia internasional turut memandang perlu adanya peyatuan kalender Islam secara global tersebut.

“Muhammadiyah selangkah lebih maju dalam berfikir dan memutuskan perlu adanya penyatuan kalender global dibandingkan dunia internasional, hal itu merupakan implementasi Muhammadiyah dalam mewujudkan Berkemajuan,” ungkap Syamsul Anwar, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam acara Pengajian Ramadhan PP Muhammadiyah, Jumat (10/6/2016) bertempat di Gedung Ar Fachrudin B lantai 5 Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) seperti dikutip laman muhammadiyah.or.id.

Pada 28 hingga 30 Mei 2016 lalu telah dilangsungkan Kongres Internasional Penyatuan Kalender Hijriah di Istanbul, Turki. Diungkapkan Syamsul hasil dalam kongres tersebut diputuskan bahwa kalender Islam yang diterima adalah kalender tunggal.

“Kongres tersebut menghasilkan bahwa kalender Islam yang diterima oleh dunia internasional adalah kalender tunggal. Keputusan tersebut diambil dengan pemungutan suara dengan 80 suara mendukung kalender tunggal, dan hanya 27 suara dalam kongres tersebut mendukung kalender bizonal,” ungkap Syamsul yang juga sebagai salah satu peserta kongres tersebut.

Syamsul menjelaskan, kalender tunggal adalah sistem kalender Islam yang menjadikan seluruh dunia ini satu, yang berarti di seluruh dunia hanya ada satu zona tanggal.

“Dengan kata lain sistem ini berpatokan pada prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia,” ujar Syamsul.

“Melalui keputusan kongres tersebut, Muhammadiyah mempunyai pijakan kuat untuk mempromosikan dan mengajak umat Islam ke arah penyatuan penganggalan Islam,” tutup Syamsul. * [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version