View Full Version
Ahad, 12 Jun 2016

Ramadhan Kali Ini Taqwa Sangat Diperlukan, Mengapa Demikian?

BANDUNG (voa-islam.com) - Kali ini taqwa sangat diperlukan. Bukan berarti sebelum ini taqwa tidak penting. Akan tetapi situasi dan kondisi yang sangat berbahaya sekarang ini mengharuskan umat Islam berjuang dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan, melestarikan dan meningkatkan taqwa masing-masing. 

Demikian disampaikan oleh Sekretaris Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Jawa Barat Ustadz Roinul Balad, S.Pdi.

"Umat Islam sekarang ini sedang dikepung oleh musuh-musuh yang sangat berbahaya. Di sana ada PKI (Partai Komunis Indonesia) yang sudah bangkit kembali dan berencana mendirikan Republik Cina Indonesia," katanya kepada voa-islam.com, belum lama ini.

"Di sisi lain ada syi'ah yang ingin export revolusi dari Iran ke Indonesia atau men-Suriahkan Indonesia, dan masih ada musuh-musuh lain selain 2 kelompok itu," tambahnya.

Menurut Ustadz Roin, bahaya yang kita hadapi sekarang ini jauh lebih dahsyat dari bahaya tahun 1965. Waktu itu musuh yang kita hadapi hanya PKI . Tapi sekarang PKI yang beraliran Cina itu, sudah didukung penuh oleh Sina. Bahkan partai komunis cina begitu Jokowi menang dalam pilpres, merekalah jadi tamu pertamanya.

"Tempat-tempat strategis di pantai utara pulau Sumatra, Jawa dan pantai barat Kalimantan sudah dikuasai oleh pengusaha-pengusaha Cina, apa lagi Pantai Kapuk, dan reklamasi jika jadi dilaksanakan," paparnya.

"Maka jika terjadi pemberontakan PKI atau perang dengan mudah kapal-kapal Cina merapat ke pantai-pantai itu untuk membantu persenjataan PKI, ataupun menurunkan tentara Cina, untuk memperkuat PKI melalui pantai-pantai yang sudah menjadi gerbang-gerbangnya Cina itu," lanjutnya.

Fenomena Ramadhan yang negatif itu wajib kita robah. Taqwa harus terus bertahan meskipun bulan puasa telah usai. Bahkan dari waktu ke waktu kualitas taqwa harus kita tingkatkan hingga ajal menjemput kita

Umat Islam, kata Ustadz Roin tidak pernah perang dengan mengandalkan jumlah pasukan, tidak pula persenjataan, kita hanya mengandalkan Allah yang diharap menyertai kita. Karena itu dalam perang Badar kekuatan Umat Islam hanya sekitar 300 orang denga senjata seadanya dan jumlah kuda yang sedikit, bisa mengalahkan kafir Quraisy yang jumlahnya sekitar 1000 orang, dengan senjata lengkap dan jumlah kuda yang banyak.

"Begitu pula umat Islam Afganistan yang waktu itu sudah dicengkeram komunis. Presidennya meski bernama Muhammad Nur Taraqi adalah komunis sejati, lalu dibantu oleh Uni Soviet pusatnya komunis internasional, yang langsung bertetangga denga Afganistan, tapi Mujahidin Afganistan dengan persenjataan yang sederhana mampu mengalahkan Uni Soviet, merontokkannya dan merontokkan seluruh negara komunis Eropa timur," jelasnya.

"Bagaimana itu semua terjadi? Itu karena peran Allah yang telah menolong hamba-Nya. Allah SWT berfirman: Jika Allah menolongmu maka tidak ada yang bisa mengalahkanmu. Bukan kamu yang membunuh mereka (dalam perang) tapi Allah lah yang membunuh mereka, bukan kamu yang memanah mereka ketika kamu memanah mereka tapi Allah yg memanah mereka," ujarnya mengutip Surat Ali Imron ayat 160 dan Al-Anfal ayat 17.

Persoalannya, lanjut Ustadz Roin, apa kita sekarang ini memenuhi syarat untuk mendapat pertolongan Allah, dan apa kita memenuhi syarat untuk Allah mau bersama kita? Seperti dalam firman-Nya surat Al-Baqarah ayat 194. Hendaklah kamu bertaqwa kepad Allah, dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang-orang yang taqwa. Jelas disini bahwa Allah bersama orang-orang yang bertaqwa, atau bersama kita kalau kita bertaqwa. Pertanyaan berikutnya adalah apakah kita Umat Islam Indonesia ini umat yang bertaqwa?

"Nah, kalau kita mengamati fenomena Ramadhan tahun-tahum lalu ternyata cukup memprihatinkan. Kebanyakan umat Islam hanya bertaqwa di bulan Ramadhan. Idul Fitri menjadi bencana keimanan yang menyedihkan. Karena mulai Idul Fitri lah masjid-masjid menjadi kosong, yang hobi ngrumpi atau ghibah mulai aktif lagi, kemaksiatan dan kemunkaran mulai marak di mana-mana," jelasnya.

"Saudara-saudaraku kaum Muslimin dan Muslimat. Fenomena Ramadhan yang negatif itu wajib kita robah. Taqwa harus terus bertahan meskipun bulan puasa telah usai. Bahkan dari waktu ke waktu kualitas taqwa harus kita tingkatkan hingga ajal menjemput kita. Hanya denga cara itu Allah mau menyertai kita. Dan hanya dengan kesertaan Allah bersama kita musuh tidak mampu mengganggu dan mengalahkan kita," tutupnya memberikan pesan untuk kaum Muslimin dalam mengisi Saum Ramadhan tahun ini. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version