View Full Version
Jum'at, 17 Jun 2016

Cinta Jangan Berubah, Walaupun Engkau Tersakiti

BANDUNG (voa-islam.com) - Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Sebagai seorang muslim, kita harus mencintai negeri kita sendiri,  sebagaimana Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam yang mengungkapkan kecintaannya kepada Mekkah sebagai kampung halamannya dan Madinah sebagai kampung halaman keduanya.

Demikian yang disampaikan Ust. Dr. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc, MA dalam Tabligh Akbar "Sejuta Cinta Untuk Indonesia" yang diselenggarakan oleh DPD Wahdah Islamiyah Bandung di Masjid Al Ukhuwah Jl.Wastukencana Bandung Ahad (12/6).Acara ini dipandu langsung oleh Host Nasional Iwel Sastra

Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah menyampaikan bahwa kecintaan kepada negeri, harus memenuhi dua syarat, yakni kecintaannya tidak boleh mengalahkan kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Kedua, kecintaan tersebut tidak boleh menyebabkan kebencian kepada bangsa yang lain hanya karena berbeda negara", lanjutnya.

Dai yang menjabat sebagai Wakil Sekjen MUI Pusat kegiatan nasional ini kemudian menyerukan kepada kaum muslimin di Indonesia untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan demi kejayaan ummat dan bangsa.

Cinta Jangan Berubah, Walaupun Engkau Tersakiti:

Dalam Tabligh Akbar Sejuta Cinta untuk Indonesia ini,Ustadz Zaitun beri ulasan penjabaran makna Sejuta Cinta untuk Indonesia.

Berbicara tentang negeri kita Indonesia begitu banyak kelebihannya dari sisi geografis,potensi daratan dan lautan yang begitu besar. Betapa Ini semua adalah karunia dari Allah subhanahu wa ta'ala kalau kita

Negeri ini adalah negeri terbesar penduduknya beragama Islam yang tentu saja merupakan karunia tersendiri bagi kaum muslimin khususnya di negeri ini, tidak ada satu wilayah yang menghimpun jumlah muslim sebanyak ini karena itu di dalam dunia Islam selalu disebut Indonesia sebagai "Akbarud dualil islamiyah sukkaana" dia adalah negeri muslim terbesar penduduknya

Cinta kita lebih besar daripada cinta untuk memelihara alam negeri kita ini bumi dan segala isinya segala isi dalam negeri ini begitu juga darat dan lautan nya.

bahkan tentu saja lebih penting lagi memelihara manusianya, manusia yang mendiami negeri ini dan kepada mereka kita ingin membawa cinta itu

"Cinta yang tulus cinta yang murni ingin melihat mereka menjadi manusia seutuhnya ingin melihat mereka menjadi manusia yang bahagia, ingin melihat mereka menjadi manusia yang sejahtera ini adalah bagian cinta Islam untuk negeri kita dan untuk sesama anak bangsa," papar Ustadz Zaitun

karenanya kaum muslimin harus bekerja keras harus berjuang semaksimal kemampuan mereka membawa Cinta bagi seluruh penduduk negeri ini.

"Perjuangkan, sampaikan kebenaran kepada mereka sampaikan kebenaran kepada mereka dan itu adalah bukti cinta kepada saudara-saudara kita kepada siapapun dari penduduk negeri ini sampaikan kebenaran dan Al Haqqu Mirrobbikum, sampaikan dengan cinta bukan sampaikan dengan sekedar untuk melepaskan kewajiban," tegas Ustadz

bahkan ada yang berpikir tidak usah pusing-pusing, mereka yang belum menerima kebenaran tidak usah pikirkan untuk sampai kepada mereka kebenaran kalau memang Allah menghendaki sampai itu atau bahkan menyatakan, "kan sudah teknologi maju informasi sudah merata kemana-mana kalau tidak sampai kebenaran kepada dia memang dia yang salah memang dia yang salah ini"

"Tentu pernyataan di atas,bukan dakwah berdasarkan cinta. Kalau dakwah berdasarkan cinta maka kita akan memikirkan bagaimana ini sampai kepada mereka bahkan bukan sekedar sampai, tapi bagaimana mereka bisa menerima kebenaran agar mereka bisa selamat dan bisa bahagia di dunia ini," lanjut Ketua Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara ini

Saya membayangkan betapa Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam mendatangi orang-orang Quraisy bahkan yang mencela beliau Shallallahu Alaihi Wa Sallam bahkan yang mencaci, menyakiti beliau in

"Kepada kaum muslimin Indonesia dan para aktivis dakwah para Dai para murabbi yang Alhamdulillah sudah menerima kebenaran dan menyebarkan kebenaran ini marilah kembali atau perkuat cinta kita di dalam dakwah ini cinta kita kepada negeri ini dan cinta kita kepada sesama anak bangsa yang ingin kita bawa kepada kehidupan bahagia di dunia dan selamat di akhirat kelak," lanjutnya

Karena dakwah berdasarkan cinta tentu kita harus sabar terhadap tantangan dakwah kita harus sabar dengan berbagai rintangan di dalam dakwah termasuk ketika orang-orang yang seharusnya berterima kasih terhadap dakwah kita terhadap ajakan cinta terhadap cinta yang kita bawa justru salah paham kepada kita atau kemudian menuduh kita atau menyakiti kita

"Cinta tidak boleh berubah karena tuduhan dan hinaan, cinta dalam artian ingin kebenaran sampai kepada mereka ingin kebenaran ini diterima oleh mereka semaksimal kemampuan walaupun tentu saja pada akhirnya kita serahkan kepada sang Maha Cinta Allah Subhanahu Wa Ta'ala," harap Ustadz Zaitun

Maka kita seharusnya memberikan cinta kita kepada dalam dakwah dan mengajak tanpa batas dan ini yang kita sebut dengan "Sejuta Cinta untuk Indonesia" bukan satu juta, satu juta bagi kita adalah sedikit. Sejuta artinya sangat banyak karena itu dari mimbar ini kita ingin menyeru kepada seluruh kaum muslimin terutama para aktivis dakwah, mereka yang mempunyai semangat untuk membela Islam dan kaum muslimin Jangan sampai keliru dalam dakwah, jangan sampai keliru di dalam upaya menyelamatkan umat ini karena kau keliru akhirnya dapat menjadi bumerang kontraproduktif terhadap dakwah itu sendiri

Tablik Akbar Sejuta Cinta untuk Indonesia ini,juga diisi oleh Ketua Dewan Asaatidz Ponpes Daarut Tauhid Ust Roni Abdul Fattah, MA dengan paparan tema : Jadilah Ahlul Quran,  Maka Kau Akan Mulia Di Sisi Allah

Tabligh akbar "Sejuta Cinta Untuk Indonesia" adalah rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan di 63 kota di seluruh Indonesia dalam rangka menyambut muktamar III Wahdah Islamiyah yang insya Allah diselenggarakan di Jakarta 17-20 Juli 2016 mendatang. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version