BANDUNG (voa-islam.com) – Masih dikampanyekannya pernyataan bahwa orang-orang yang saum harus menghormati orang yang tidak saum oleh berbagai pihak mendapatkan tanggapan dari Wakil Sekjen MUI Pusat Zaitun Rasmin, Lc, M.A.
“Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengatakan yang benar itu adalah orang yang tidak berpuasa menghargai orang yang berpuasa,” katanya kepada wartawan beberapa waktu yang lalu usai mengisi acara di Masjid Ukhuwah, Bandung.
“Cuma orang yang berpuasa jangan arogan jangan melakukan swipping itu aja. Tapi orang yang mengormati itu adalah orang yang tidak berpuasa,” lanjutnya.
Menurut Zaitun, yang juga Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah, kalaupun terpaksa ada yang berjualan makanan harus memperhatikan dua catatan.
“Pertama, niatnya. Dia benar-benar berniat untuk menjual makanan hanya kepada orang yang tidak wajib berpuasa secara syari. Kedua, jangan berjualan secara vulgar atau terbuka harus tertutup, itu kita saling menghormati,” ujarnya.
“Jadi orang yang tidak berpuasa menghormati yang tidak berpuasa, dan orang yang berpuasa tidak arogan,” pungkas Zaitun yang juga Ketua Ikatan Dai dan Ulama Se-Asia Tenggara. [syahid/voa-islam.com]