JAKARTA (voa-islam.com)—Islam dan politik tidak bisa dipisahkan. Untuk itu umat Islam harus sadar atau melek berpolitik. Demikian pernyataan Dr KH Abdul Jabbar Majid, Ketua Bidang Pendidikan PP Ikatan Dai Indonesia (Ikadi).
Abdul Jabbar mengatakan jika umat Islam tidak melek politik, maka umat Islam akan diatur oleh pemimpin yang tidak peduli dengan dakwah Islam. Adalah tugas dai, muballigh yang memberi pemahaman akan kesadaran berpolitik umat Islam.
“Kalau dai kita tidak melek politik, maka kita akan diatur oleh orang yang tidak paham agama. Seperti yang dikatakan Presiden Turki Erdogan bahwa kepemimpinan harus direbut umat Islam,” ungkap Abdul Jabbar ketika ditemui di Wisma Ikadi, Jalan Bambu Apus 62, Cipayung, Jakarta Timur baru-baru ini.
Menurut Abdul Jabbar, ketika umat Islam dipimpin oleh penguasa yang adil dan beriman, maka dakwah Islam pun akan terus berjalan. Berbeda ketika umat Islam dipimpin oleh penguasa yang tidak peduli dengan agama, maka ia akan menghambat berjalannya dakwah Islam.
Namun, saat ini, jelas dia, cara pandang yang sekuleristik, memisahkan antara politik dengan agama juga merasuki para dai. Banyak dai yang alergi dengan politik. “Frame dai sekarang, ada anggapan, wah ini soal politik, akhirnya jaga jarak atau menjauh,” jelas dia.* [Syaf/voa-islam.com]