JAKARTA (voa-islam.com)- Barat yang acapkali menjadi kiblat bagi anak-anak, muda-mudi, dan remaja hingga dewasa di dalam pergaulan ternyata menyimpan rahasia dan target yang begitu dahsyat. Di antaranya, khusus umat Islam, yakni menjauhkan agama/akidah dari dalam diri.
"Budaya Barat, yang dihembuskan sejak masa Snouck Hurgronje, adalah satu cara untuk menjauhkan ummat Islam dari ajaran agamanya," tulis Irena Handono, pakar kristolog, melalui akun Twitter pribadi miliknya, beberapa waktu lalu.
Dulu, lanjut Ummi, sapaan akrabnya, dikenal ada istilah "Holland Denken", yaitu kelompok masyarakat Indonesia yang terbaratkan dan menjadikan Belanda sebagai kiblat. Pengaruhnya menurutnya membuat para pelajar yang "terbaratkan" merasa lebih "terpelajar" dan tidak kolot.
Ada pula sematan untuk kalangan santri pada saat itu, tetapi sematan ini dipakai karena para santri memegang kuat akidahnya.
"Sementara para santri mendapat embel-embel sebutan 'kluthuk'. Istilah 'santri kluthuk' dipakai untuk menyebut para santri yang kuat memegang agamanya."
Sedangkan ada pula yang disebut 'fanatik' karena memegang agama Islam dengan kuat. Tetapi, hal yang paling mencengangkan ialah saat ini, yakni menurutnya adalah 'teroris'.
Kalau dulu santri dicap fanatik, kini mereka kerap dicap teroris. Satu perkembangan yang menyedihkan. "Dan inilah yang terjadi di Indonesia." (Robi/voa-islam.com)