KARAWANG (voa-islam.com) - Bayangkan, bagaimana suasana Ramadhan di Suriah (Syam). Dilansir Syrian Network of Human Rights, sudah lebih dari 200 ribu keluarga muslim warga sipil Suriah dibunuh dalam 4 tahun terakhir.
Sampai 18 Maret 2015, sebanyak 6,5 juta orang telah kehilangan tempat tinggal. Sebanyak 3,9 juta orang mengungsi keluar Suriah menurut catatan lembaga internasional UNHCR (United Nations High Commission for Refugees).
Tragedi demi tragedi yang berlangsung di Bumi Syam itu, turut menggugah simpati Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Lampu Iman Karawang, Jawa Barat.
Terlebih saat mereka menyimak penuturan Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi dan taushiyah Ustadz Hairul Anwar dari LAZIS Dewan Dakwah, dalam tabligh akbar dan buka bersama di SDIT Iman Lampu Jl Dr Taruno 149 Karawang Barat, Jumat (24/6).
Ngeri, geram, marah mengaduk-aduk perasaan ratusan murid demi mendengar penuturan Pizaro, wartawan yang pernah meliput ke Suriah secara langsung. Haru dan simpati para siswa pun tergugah mendengar pemaparan Sekjen Jurnalis Islam Bersatu (JITU) itu tentang kondisi anak-anak Suriah.
Ustadz Hairul menegaskan, anak-anak Suriah adalah saudara seiman kita. ‘’Tidak boleh kita berdiam diri dengan penderitaan mereka. Kita harus membantu dengan doa dan bentuk ungkapan simpati lainnya,’’ ucapnya.
Di penghujung acara, Ustadz Imam dari SDIT Lampu Iman menyerahkan infak kepada LAZIS Dewan Dakwah untuk diteruskan ke Suriah.
Infak sebesar Rp 27 juta itu merupakan sumbangan murid-murid SDIT Lampu Iman yang dihimpun dalam dua pekan terakhir. Ditambah infak spontan, donasi untuk Suriah tersebut menjadi lebih Rp 31 juta.
‘’Insya Allah akan segera kami salurkan,’’ kata Ustadz Hairul ketika menerima donasi tersebut dari Ustadz Imam. [nurbowo/syahid/voa-islam.com]