JAKARTA (voa-islam.com)—Muktamar ke-3 Wahdah Islamiyah sudah berakhir, Rabu (20/7/2016) sore. Namun, meski sudah berakhir, muktamar Wahdah Islamiyah yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta ini menyisakan cerita unik.
Hal yang unik, dalam muktamar Wahdah Islamiyah ini melibatkan anak-anak. Sedikit 400 anak dari berbagai daerah di Indonesia turut menghadiri muktamar. Seperti yang Voa-Islam saksikan, anak-anak dari balita hingga usia SD hilir mudik di sekitar arena muktamar.
Ali Akbar, salah seorang panitia muktamar mengatakan anak-anak tersebut memang sengaja diajak orangtua mereka yang menjadi peserta muktamar Wahdah Islamiyah.
“Mereka telah mempersiapkan setahun yang lalu. Mereka menabung untuk bisa ke Jakarta ikut muktamar Wahdah bersama keluarga. Sebagian mereka naik kapal laut. Dari Sulawesi saja ada 500 orang yang naik kapal laut secara bersama-sama,” ujar Ali saat berbincang dengan wartawan, Rabu (20/7/2016) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Ali melanjutkan, ratusan anak-anak ini dilibatkan dalam berbagai kegiatan baik di dalam komplek Asrama Haji maupun di luar. “Mereka ikut perlombaan-perlombaan. Selain itu, mereka kami ajak rekreasi ke tempat-tempat eduskasi seperti Taman Mini, Monas, dan lain-lain,” terang Ali.
Sementara itu, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah terpilih mengatakan dilibatkannya anak-anak pada muktamar Wahdah Islamiyah ini untuk menanamkan kebanggaan kepada dakwah Islam.
“Karena kami ingin anak-anak bangga, suatu hari nanti bangga, bapak kami, ibu kami berdakwah, kami senang. Itu targetnya,” ujar Ustadz Zaitun.
Ustadz Zaitun berharap hal ini juga bisa ditiru kelompok masyarakat lainnya untuk melibatkan anak-anak dalam berbagai kegiatan.
“Ini sebuah tawaran bagi masyarakat untuk membuat kegiatan-kegiatan apa pun jangan lupakan anak-anak kita. Jangan teori saja mementingkan anak-anak. Ini alhamdulillah muktamar Wahdah ini menjadi salah satu yang kami banggakan, unik. Anak-anak ada programnya. Remajanya jadi panitia. Jadi bisa dikatakan ini muktamarnya keluarga,” ungkap Ustadz Zaitun.* [Syaf/voa-islam.com]