View Full Version
Ahad, 24 Jul 2016

Punk Muslim Karanganyar Melawan Punk Sesat

KARANGANYAR (voa-islam.com)--Komunitas Punk yang mengadopsi paham  satan, nazi, komunis, dan sosialis tumbuh di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Komunitas ini membidik kalangan remaja untuk menjadi bagian didalamnya.

Menyikapi kondisi tersebut  berdirilah komunitas Punk Muslim Karanganyar sebagai bentuk perlawanan dan pembentengan akidah di kalangan anak Punk.

Punk muslim karanganyar berdiri tahun 2015 lalu. Komunitas ini digagas oleh Ahmad Sigit Nugroho (30), warga Bejen, Karanganyar dan sahabatnya, Joko Susilo (31), warga Mojogedang Karanganyar.

Keduanya adalah mantan anggota Punk saat tinggal di kota Bogor, Jawa Barat. Sigit pernah menjadi anggota punk Skinhead, sedang Joko Susilo mantan anggota Punk street. Atas ijin Allah, hidayah turun kepada mereka, dan memilih kembali ke tanah kelahirannya di Karanganyar.

Setelah kembali mereka dikejutkan dengan fenomena tumbuh suburnya berbagai komunitas Punk, dengan kebanyakan anggotanya masih remaja. Komunitas yang berdiri antara lain, Skin Head yang di identik dengan Nazi, KBH (Komunitas Bendera Hitam) identik dengan sosialis dan komunis. 

“Punk bukan style, sebab ada faham yang dianut didalamnya. Bahkan  banyak komunitas Punk yang anti Tuhan dan membuang agama dari kehidupan, karena terpengaruh aliran satanic,” ujar Sigit baru-baru ini.

Sigit mengungkapkan, tidak jarang komunitas Punk yang menyuguhkan hidup tanpa aturan dan membuang nilai-nilai agama. Kondisi tersebut membuat miris. Ia dan kawannya merasa perlu ada gerakan dakwah di kalangan anak Punk Karanganyar, hingga kemudian didirikan komunitas Punk Muslim Karanganyar.

“Punk Muslim adalah komunitas dakwah di tengah kawan-kawan Punk,” katanya.

Sigit menambahkan, Punk Muslim ini memiliki visi dakwah mengajak para Punker dalam kebaikan. Selain itu Punk Muslim juga memiliki misi membangun kesadaran berislam. Terlebih banyak remaja yang terkecoh dengan menganggap Punk sebagai gaya hidup.

“Punk Muslim memiliki peran untuk  penyadaran agar anggota Punk kembali ke jalan yang benar. Apalagi banyak remaja yang  sekadar style spy atau ikut-ikutan,” tandasnya.* [Aan/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version