BANDUNG (voa-islam.com) - Peneliti sejarah di Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum menyampaikan bahwa yang banyak di publish dalam pendidikan sejarah Indonesia hingga saat ini adalah tokoh-tokoh sekuler bukan tokoh Islam.
“Yang banyak di publish adalah tokoh-tokoh sekuler, sehingga menjadi legitimasi para pemimpin sekuler bahwa yang dulu memperjuangkan kemerdekaan bukan dari umat Islam,” katanya saat mengisi seminar distorsi sejarah di momen 17 Agustus-an pada Sabtu malam (13/08/2016) di Aula Rabbani, Jln. Dipatiukur no. 44, Bandung
“(Karena) Umat Islam itu kalah secara politik oleh kaum sekuler,” lanjut Sejarawan dari UI ini menjelaskan alasannya.
...dengan kekalahan politik umat Islam ini pendidikan sejarah akhirnya disetir oleh kebijakan politik sekuler
Tiar melanjutkan bahwa dengan kekalahan politik umat Islam ini pendidikan sejarah akhirnya disetir oleh kebijakan politik sekuler.
“Politik sekuler yang berkuasan saat ini membuat pendidikan sejarah tidak berpihak kepada Islam, dan itu dimulai pada saat masa penjajah Belanda dengan menenggelamkan peran kesultanan dan simbol islam seperti masjid”. Ungkap Mantan Ketua Umum PP Pemuda Persis itu. [fikri/syahid/voa-islam.com]