SOLO (voa-islam.com)--Komunitas Masjidku Makmur (KMM) menggelar acara nonton bareng film dokumenter pemberontakan G30S/PKI di Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Sabtu (13/8/2016) malam.
Setidaknya ratusan umat muslim memadati serambi masjid Agung Surakarta untuk menyaksikan film yang seolah telah lama terkubur itu.
Hasan Alim, Ketua KMM menuturkan, telah lama film G30S/PKI tidak diputar. Padahal film tersebut cukup melukiskan pemberontakan yang di lakukan PKI di tahun 1965. Umat Islam dan TNI banyak menjadi korban kebengisan PKI.
"Film G30S/PKI ini tidak ditayangkan, seolah-olah ini jadi upaya untuk mengubur ingatan kita terhadap pemberontakan dan kekejaman yang dilakukan partai komunis di negara ini," ujar Hasan.
Hasal berharap pemutaran film G30S/PKI dapat memberikan pengetahuan akan pemberontakan PKI. Terlebih generasi saat ini banyak yang tidak mengalami dan dan tidak tahu masa-masa genting di tahun 1965, saat PKI membantai umat Islam dan memberontak terhadap negara.
Sementara itu, Muhammad Musthofa, Ketua Gerakan Bela Negara (GBN) Jawa tengah menegaskan, pihaknya telah menyiapkan kekuatan untuk menumpas PKI jika kembali bangkit.
Musthofa mengajak umat Islam untuk meninglatkan kewaspadaan, sebab tanda-tanda kebangkita PKI semakin nyata. Bahkan kader-kader PKI yang bercokol dalam pemerintahan maupun komnas LSM berbendera HAM pernah berupaya mendesak pemerintah agar negara minta maaf pada PKI. Dan memberikan kompensasi kepada para korban dan membersihkan nama PKI. Beruntung, upaya itu dapat dipatahkan di Mahkamah Konstitusi.
"Musuh PKI itu cuma dua, TNI dan umat muslim. sekarang mereka berhasil melemahkan TNI sehingga tidak bisa langsung menangani PKI. Maka sekarang menjadi kewajiban umat Islam untuk bergerak digarda depan jika mereka bangkit lagi,"tandasnya.* [Aan/Syaf/voa-islam.com]