SURABAYA,(voa-islam.com) – Kebobrokan moral anak muda, khususnya yang berada di wilayah Jawa Timur (JATIM), menjadi acuan pengurus Syabab Hidayatullah (organisasi kepemudaan milik ormas Hidayatullah) JATIM, dalam merumuskan program-program kerja di rapat kerja (raker), yang dilaksanakan belum lama ini.
“Kita sangat prihatin dengan kondisi pemuda yang semakin tergerus moralnya. Usia produktif yang mereka miliki, justru digunakan untuk hal-hal yang bisa merusak masa depan mereka, seperti narkoba, pergaulan bebas, dan aktivitas buruk lainnya,” terang Muh. Idris, M.Pd.I, ketua Syabab JATIM.
Di lain pihak, sambungnya, pemerintah belum juga menemukan formula yang pas untuk menyelamatkan generasi muda ini. Padahal, mereka adalah generasi pelanjut bangsa, yang akan memimpin negeri ini sepuluh atau dua pukuh tahun kedepan.
Karena itu, kandidat doktor pendidikan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini, mengurai, bahwa organisasi kepemudaan yang di bawah kendalinya, akan memfokuskan program ke tiga sektor;
Pertama, menggalakan dakwah bil lisan. Gerakan dakwah ini, terang dosen STAI Luqman Al-Hakim, Surabaya ini, nantinya akan memfokuskan garapannya ke Mahasiswa universitas-universitas umum, dengan langkah pembentukan komunitas pesantren mahasiswa.
“Tekhnis pelaksanaanya bisa dilakukan dengan memanfaatkan pemukiman kost-kost-an mahasiswa. gerakan pembinaan ini bertujuan untuk menjadikan tempat tinggal sebagai komunitas yang melaksanakan ajaran Islam. Materi yang dapat dilaksanakan adalah Gerakan Dakwah Mengajar dan Belajar Al Quran (GranD MBA),” jelasnya.
Kemudian program yang kedua adalah menghidupkan dakwah Bil Qolam. Selain dalam rangka mengasah intelektualitas pemuda, program ini bertujuan untuk mengajak para pemuda ikut aktif menyoroti isu-isu yang berkembang, kemudian mencoba memberikan gagasannya dengan cara menulis di berbagai media masa.
Harus diakui, pertumbuhan tekhnologi dan informasi yang sangat pesat seperti saat ini, dakwah dengan pena juga menjadi hal yang sangat urgen. Karena tidak sedikit, kesesatan ataupun kerusakan moral bangsa dengan jalur satu ini, sehingga perlu adanya pencegahan.
“Kita ajak para pemuda untuk berada di garda terdepan dalam aktivitas ini, dengan cara terlebih dahulu mengasah kemampuan menulis mereka dengan mengadakan pelatihan-pelatihan yang berkesinambungan,” tuturnya.
Sedangkan dakwah yang ketiga yang hendak menjadi garapan Syabab JATIM adalah Dakwah Bil Jasad atau olah jasad/tubuh.
Idris mengungkapkan, seorang pemuda muslim, tidak hanya dituntut Sehat Ruh dan intelektual saja. Namun badan pun harus sehat dan prima sehingga maksimal dalam mengemban amanah.
Karena itu, sambungnya, Latihan- latihan jasadiyah perlu dilaksanakan secara terstruktur untuk membentuk badan yang proporsional sehingga dapat dilihat sebagai profil da’i yang “eye catching.”
“Jadi, tiga program inilah yang hendak kita gulirkan dalam kurun waktu 5 tahun kepengurusan kedepan. Mudah-mudah Allah mempermudah segala proses pelaksanaannya dan meridhainya,” pungkas laki-laki asal Makassar ini. [robinsah/syahid/voa-islam.com]