View Full Version
Selasa, 23 Aug 2016

Ketum Wahdah Islamiyah: Ajarah Islam Menyuruh untuk Beramal Jama'i dalam Shaf yang Rapi

MAKASSAR (voa-islam.com) - Untuk pertama kalinya setelah menggelar Muktamar III di Jakarta tahun ini, Wahdah Islamiyah mengadakan Tabligh Akbar. Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar ini mengusung tema “Meraih Berkah dengan Kebersamaan”, menghadirkan Ketua Umum Wahdah Islamiyah Ustadz DR. (HC.) K.H. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., M.A.

Berkah, menurut Ustadz Zaitun adalah kebaikan yang banyak. Dan di antara indikasi sesuatu itu dikatakan berberkah adalah ketika jumlahnya sedikit namun terasa banyak.

“Sebaliknya sesuatu yang jumlahnya banyak tapi terasa kurang dan tidak mencukupi, maka itu indikasi tidak berberkahnya sesuatu itu,” ujarnya.

Indikasi lain, bila berkah Allah datang maka yang lemah bisa jadi kuat, bahkan mendapatkan kemuliaan dan kemenangan. Ustadz Zaitun kemudian menyebut dalil-dalil yang mendukung ucapannya baik dari Alqur’an maupun dari hadis-hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Sementara cara untuk meraih keberkahan, Ustadz Zaitun menyebutkan salah satunya yaitu melalui kebersamaan. Kebersamaan bisa dilihat dalam beberapa istilah syariyah, di antaranya al-jamaah, al-ittihad, atta’awun dan al-ukhuwah.

Menurut Ketua Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara ini di antara kebersaman yang paling dianjurkan dalam Islam adalah ketika  kaum muslimin bisa berada dalam satu  pengorganisasian yang baik. Walaupun mereka tidak tinggal dalam satu tempat yang sama.

Ajaran Islam menyuruh kita melakukan amal jamai  dalam shaf yang rapi. Karena itu, fokus kita jika ingin mendapatkan berkah adalah mau beramal jamai yang baik,”

 

“Ajaran Islam menyuruh kita melakukan amal jamai dalam shaf yang rapi. Karena itu, fokus kita jika ingin mendapatkan berkah adalah mau beramal jamai yang baik,” tuturnya.

“Maka diingatkan kepada seluruh kader dan simpatisan untuk berorganisasi dengan baik, organisasi apapun selama masih Ahlussunnah wal Jamaah. Ini adalah suatu ajakan untuk laksanakan ibadah kepada Allah. Tuntutan zaman kita sekarang ini telah menjadikan berjamaah atau berorganisasi menjadi hal yang sangat penting diperhatikan bahkan wajib syari,” ujar wakil sekretaris jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini. Beliau kemudian menyebutkan beberapa fatwa ulama yang mendukung pendapatnya.

Dalam tabligh akbar yang dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus baru DPP Wahdah Islamiyah Periode 2016-2021 ini, Ustadz Zaitun juga mencanangkan gerakan “Lisa Dara Apik” (Lihat Sampah Ambil, Tidak Rapi Atur dan Rapikan).

Hal ini terinspirasi dari program Lisa yang merupakan gerakan walikota Makassar Danny Pomanto dalam rangka mewujudkan Makassarta Tidak Rantasa. Demikian pula dalam Muktamar baru-baru ini di mana kebersihan menjadi salah satu sorotan beberapa media yang memberitakan lokasi muktamar yang tetap bersih. Karena itu, menurut Ustadz Zaitun, masalah kebersihan dan kerapian menjadi beban dan tanggung jawabnya lebih besar bagi seluruh kader Wahdah. Karena dalam kehidupan manusia, kebersihan selalu berada paling depan. 

“Nilai yang baik jika sudah diraih namun ternyata tidak sesuai kenyataan, maka masyarakat akan menilai bahwa itu hanya panas-panas tahi ayam. Dan yang lebih menyakitkan, jika ada yang menyebut bahwa itu hanya pencitraan,” kata Ustadz Zaitun Rasmin yang kembali terpilih menjadi Ketua Umum Wahdah Islamiyah dalam muktamar baru-baru ini. [sq/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version