SOLO (voa-islam.com)--Pembangunan RS Siloam ditolak berbagai pihak tak terkecuali Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS). Menyatakan penolakannya, DSKS membuat surat terbuka untuk Presiden dan Walikota Solo. Setidaknya terdapat lima hal yang patut menjadi perhatian.
Sekjen DSKS, Teuku Azhar mengungkapkan ijin berdirinya RS Siloam tergolong janggal. Pada tahap sosialisasi Pemkot Solo mengabaikan penolakan yang disampaikan Ketua RT 05 dan Ketua RW 05. Tak hanya itu Walikota Solo Fx. Hadi Rudyatmo memuluskan ijin investor meskipun ada 69 warga Kratonan, Serengan, Solo yang menandatangani penolakan.
Dampak lingkungan yang ditimbulkan atas berdirinya RS siloam juga di khwatirkan warga.Terlebih rencananya RS Siloam hendak dibangun 30 lantai keatas dan dua lantai ke bawah tanah. Hal itu dinilai akan merusak kerusakan tanah, pencemaran air dan udara bagi masyarakat sekitar. Pembangunan RS Siloam juga dinilai berampak buruk bagi aktifitas pendidikan, sebab terdapat satu SMA swasta dan dua SD negeri.
"Mereka akan terganggu suara bising dan menghirup udara kotor dari aktivitas pembangunan rumah sakit, apa lagi pembangunan rencananya selama 36 bulan," ujar Teuku Azhar.
Pembuangan limbah kesehatan juga di kawatirkan mengancam kesehatan warga. Selain itu mega proyek RS Siloam juga dipastikan akan mengganggu lalu lintas. Padahal kawasan Kratonan merupakan kawasan padat penduduk dan kawasan pelajar.
"Kami harap presiden dan walikota bisa lebih peka dan memperhatikan aspirasi wong cilik," tandasnya.* [Aan/Syaf/voa-islam.com]