View Full Version
Kamis, 15 Sep 2016

Wahdah Islamiyah: Tidak Ada Perintah dalam Quran dan Hadits Ibadah di Karbala

JAKARTA (voa-islam.com)--Heboh tayangan di stasiun televisi nasional Indosiar soal ibadah kolosal kaum Syiah di Karbala, Irak, pada hari Arafah mendapat tanggapan beragam dari umat Islam.

Diantara opini yang berkembang, prosesi itu dianggap sebagai wukuf tandingan saat kaum Syiah Iran memboikot haji di Arab Saudi. Menyikapi hal itu, Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin menegaskan bahwa apapun penyebutan atas prosesi tersebut dalam pandangan Islam tetap merupakan kesesatan.

"Mereka memang memiliki ajaran menyimpang," kata Ustadz Zaitun kepada Voa-Islam saat acara Muzakarah Ulama dan Nasional di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (14/9/2016) sore.

Menurut Zaitun, dalam melakukan suatu ibadah seorang Muslim wajib menghadirkan sumber rujukan otentik dari Allah dan Rasul-Nya. Bila tidak berdasarkan sumber yang jelas, apapun ritual yang dilakukan di Karbala, meski ditampik bukan wukuf oleh kaum Syiah, tetap menyimpang.

"Islam itu Qur'an dan sunnah, tolong tunjukkan Qur'an dan hadits shahihnya (tentang ibadah di Karbala). Hadits bukan asal hadits, tapi hadits yang bisa diverifikasi oleh ilmu hadits," papar dai lulusan Universitas Madinah itu.

Lanjutnya, ilmu hadits itu persoalan yang tidak sederhana. Bila seseorang melakukan ritual keagamaan menyodorkan sebuah hadits. Orang itu harus menunjukkan hadits yang benar-benar valid, disepakati bersama sejak zaman sebelum ada perpecahan di tubuh umat Islam.

"Sebelum zaman perpecahan tidak pernah ada perintah beribadah di Karbala," tutup Ustadz Zaitun.

Seperti diketahui, salah satu stasiun televisi swasta nasional sempat menayangkan prosesi ritual kaum Syiah pada hari Arafah 9 Zulhijjah 1937 Hijriyah di Karbala, Irak, tempat syahidnya cucu Nabi SAW, Hussain Ra.

Stasiun tersebut menyatakan ritual kaum Syiah itu sebagai wukuf tandingan. Sontak pemberitaan itu menimbulkan kontroversi. Kaum Syiah sendiri menganggap itu sebagai tuduhan terhadap mereka. Syiah mengaku prosesi itu hanya sebagai ibadah utama pada hari Arafah bukan wukuf.* [Bilal/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version