View Full Version
Kamis, 15 Sep 2016

Wajib Memilih Pemimpin Muslim Itu Seperti Melarang Muslimah Memilih Suami Kafir

JAKARTA (voa-islam.com)— Juru bicara Majelis Pelayan Jakarta (MPJ), Ustadz Bachtiar Nasir mengatakan bahwa ulama terjun mengawal proses politik kepemimpinan di Jakarta adalah suatu kebutuhan untuk umat.

"Ulama sebagai penggerak moral umat bukan hanya tepat. Tapi sangat dibutuhkan," kata Ustadz Bachtiar saat acara Muzakarah Ulama dan Nasional di Hotel Sahid Jaya, Rabu (14/9/2016).

Pandangan itu, menurutnya, didasari fakta bahwa umat sedang berada dalam posisi bingung menentukan sosok pemimpin yang ideal dalam pandangan agama.

"Pilihan calon yang ada itu incumbent, orang kafir. Sementara, umat belum disodorkan kepada mereka siapa, jadi terjunnya ulama sebagai pengayom umat itu harus," beber Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) itu.

Ustadz Bachtiar juga menegaskan bahwa rekomendasi ulama agar umat Islam memilih pemimpin Muslim bukanlah isu SARA. Tapi, mekanisme pengamanan internal umat Islam.

"Ini bukan rasis, ini seperti tokoh Islam menasehati Muslimah agar tidak memilih suami kafir," pungkas Ustadz Bachtiar.

Dalam kesempatan Muzakarah Ulama dan Tokoh Nasional, MPJ memberikan sejumlah rekomendasi kepada umat dan partai politik jelang pemilihan kepala daerah di Jakarta. Utamanya adalah menolak petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kemudian memilih pemimpin Muslim yang disepakati mayoritas umat.* [Bilal/Syaf/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version