Sejumlah Ormas Gelar Pertemuan Nasional Bahas Komunisme

JAKARTA (voa-islam.com)—Sejumlah ormas Islam dan kepemudaan menggelar Pertemuan Nasional Barisan Ganyang Komunis Indonesia (BGKI) di Masjid Al Barokah Cengkareng, pada 17-18 September 2016 silam.

Pertemuan Nasional itu, diselenggarakan sebagai program kelanjutan pasca deklarasi BGKI, pada 3 Juni 2016, di Menteng Raya 58, Jakarta Pusat.

"BGKI dibentuk karena terdorong rasa cintanya kepada NKRI . BGKI menyatakan sikap untuk menuntut pemerintah menegakkan Peraturan Perundangan yang melarang penyebaran paham komunis, Marxis dan Lenin. BGKI menolak penyebaran paham tersebut," kata Alfian Tanjung, salah satu inisiator BGKI, di Jakarta (17/9/2016).

Dalam pertemuan itu, kegiatan di awali oleh ceramah akidah dari aktivis Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) Iqbal Siregar. Dilanjutkan penyampaian pengarahan, seputar sejarah dan dosa kekejaman PKI oleh Alfian Tanjung.

Di hari kedua, setelah shalat Subuh berjamaah di Masjid Al Barokah, acara dilanjutkan dengan pemutatan film dokumenter tentang kekejaman Stalin yang berpaham komunis di Rusia.

Dilanjutkan, Alfian Tanjung dengan berbagi pengalaman dan wawasan lebih mendalam lagi tentang perkembangan, pergerakan, agitasi, provokasi komunis gaya baru di Indonesia.

Pada kesempayan itu, Suharto, sesepuh (70) dari SOKSI memberikan banyak masukan dan pengalamannya, seputar kesaksiannya atas peristiwa G30S di kampung halamannya, Magetan Jawa Timur.

“Banyak korban keganasan PKI, antara lain kakak bapak saya sendiri,” paparnya dengan suara menggelegar.

Ia terkenang kembali,tentang bagaimana keluarga dekat bersama puluhan tetangga yang dikenalnya dengan baik, dianiaya lebih dahulu sebelum dibinasakan oleh PKI.

Pertemuan Nasional BGKI dihadiri oleh perwakilan dari berbagai ormas seperti Taruna Muslim, GPMI, SOKSI, GPII, dan lain-lain. Peserta pertemuan juga datang dari sejumlah daerah seperti Jabotabek, Surabaya, Pasuruan dan Jawa Tengah. Tidak luput, jamaah Majelis Taklim, pengajian rutin jamaah Al Barokah ikut mengikuti jalannya acara.* [Bilal/Syaf/voa-islam.com]