KEPULAUAN MENTAWAI (voa-islam.com)--Lucas ( 27 tahun) sumringah. Sebagai laki-laki, Ia baru saja menyempurnakan keislamannya. Lucas baru saja dikhitan oleh tim medis Islamic Medical Service (IMS).
“Alhamdulillah lega rasanya setelah dikhitan. Sebagai laki-laki sempurnalah ke-islaman saya karena telah mengikuti salah satu kewajiban yang dicontohkan Nabi. Semoga dengan khitan ini semakin sehat dan mantap keyakinan saya," ujar Lucas seusai dikhitan, Sabtu (17/9/2016) silam.
Lazimnya bagi laki-laki Muslim, dikhitan biasanya dilakukan saat usia anak-anak atau remaja. Namun, Lucas yang dikhitan pada usia dewasa ini, bukan karena Ia menunda-nunda dikhitan. Melainkan Lucas adalah seorang mualaf. Ia baru memeluk Islam pada 2014 lalu.
Lucas yang setelah berislam berganti nama menjadi Sulaiman ini adalah warga pedalaman Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat yang hidup dibawah garis kemiskinan. Sehingga, meski sudah bersyahadat dua tahun lalu, baru saat ini Ia dikhitan. Lucas tidak memiliki uang untuk menyegerakan khitan.
Kehadiran tim IMS yang menggelar khitan massal gratis disambut gembira oleh Lucas dan puluhan mualaf Mentawai lainnya.
IMS menyelenggarakan khitan massal di Kepulauan Mentawai adalah untuk kesekian kalinya.
Kegiatan khitan massal kali ini dirangkai dengan momen kegiatan Idul Adha 1437 Hijriah. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama IMS dan Yayasan Sosial dan Dakwah Mentawai yang didukung penuh oleh Mandiri Amal Insani (MAI).
Ustadz Irwan Rahman, Ketua Yayasan Sosial dan Dakwah Mentawai mengucapkan terima kasihnya kepada berbagai pihak yang turut membantu memikirkan kesehatan para muallaf di Pedalaman. Beliau berharap kerjasama seperti ini bisa terus dilakukan, karena masih banyak para pria mualaf di Kepulauan Mentawai yang belum dikhitan.
“Belum lama ini 26 KK telah bersyahadat, mereka semua butuh pendampingan dan bimbingan agar paham dengan Islam yang benar. Sudah bisa dipastikan bahwa para prianya belum dikhitan. Didata kami ada sekitar 75 mualaf yang belum dikhitan dan jumlah ini akan terus bertambah," jelas Ustadz Irwan.
Sementara itu, IMS juga mendistrubusikan hewan kurban ke sejumlah daerah Pada tahun ini ada 4 lokasi pedalaman yang mampu dijangkau oleh IMS. Diantaranya adalah Papua, Mentawai, NTT dan Mahakam Ulu. Selain ke empat lokasi tersebut, hewan kurban juga didistribusikan ke Parung Panjang Bogor, Jawa Barat.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah khitanan massal mualaf pedalaman di Mahakam Ulu. Kegiatan ini dalam rangka menyambut Tahun Baru 1438 Hijriyah, sudah terdaftar 200 peserta mualaf.* [Syaf/voa-islam.com]