JAKARTA (voa-islam.com)--Dalam rangka memperingati Hari Perdamaian Internasional (International Day of Peace), Koordinator Gerakan Mahasiswa Indonesia Peduli Patani (Gempita), Aiman bin Ahmad menegaskan posisi bangsa Patani, di Thailand Selatan, hingga saat ini masih jauh dari kata perdamaian.
“Karena berbagai perundingan belum menemukan persetujuan dari pihak terkait, berbagai peristiwa konflik di Patani (Thailand Selatan) sampai saat ini semakin meningkat,” ujar Aiman dalam pers rilisny, Kamis, (22/9/2016).
Meningkatnya konflik kekerasan di Patani bukanlah hal yang baru, konflik kekerasan telah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Masyarakat Patani sering dilukai, ditangkap, dipenjara dan dibunuh dengan tidak berperikemanusian, perikeadilan dan melanggar hak asasi manusia,” ungkapnya.
Salah satu konflik yang membekas di hati rakyat Patani, yaitu tragedi peristiwa Tak Bai (25 Oktober 2004), dimana puluhan jiwa melayang dan meningkatkan jumlah janda dan anak yatim piatu. Ironisnya, pemerintah dan militer Thailand tidak ingin bertanggung jawab atas tragedi peristiwa Tak Baik tersebut.
“Perlakuan yang tidak perikemanuisa, perikeadilan dan melanggar dengan Hak Asasi Manusia (HAM) ini membuat rasa kepercayaan rakyat Patani hilang terhadap pemerintah Thailand,” tambah Aiman.
Sampai saat ini, lanjut Aiman, masyarakat Patani tetap memperjuangkan hak-hak mereka, bersabar dengan situasi yang terjadi dan tantangan yang amat pedih.
"Harapan masyarakat patani untuk meraih perdamaian, akan tetap menjadi cita-cita besar masyarakat Patani dalam kehidupan berbangsa di dunia internasional," pungkasnya.
Sekedar diketahui, Hari Perdamaian Internasional (International Day of Peace), terkadang secara tidak resmi ada yang menyebutnya Hari Perdamaian Dunia (World Peace Day), diperingati setiap tahun pada tanggal 21 September.
Peringatan ini didedikasikan untuk perdamaian dunia, dan secara khusus demi berakhirnya perang dan kekerasan, misalnya yang mungkin disebabkan oleh suatu gencatan senjata sementara di zona pertempuran untuk akses bantuan kemanusiaan. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]