SEMARANG (voa-islam.com)--Laskar Umat Islam Semarang bersama para ulama dan habaib se-Jawa Tengah dan Yogyakarta mendatangi Polda Jateng di Semarang, Kamis (6/10/2016).
Kedatangan mereka guna menuntut pembatalan acara khaul cucu Nabi Muhammad yang akan di selenggarakan oleh kelompok Syiah di Semarang.
Rombongan yang dipimpin oleh Ustadz Aris Munandar Al Fatah diterima oleh Polda, meskipun awalnya sempat diterlantarkan di depan Polda karena alasan perizinan yang belum jelas.
Meski Kapolda tidak bisa menemui akhirnya rombongan dipersilahkan masuk dan diadakan audiensi bersama pihak yang mewakili Kapolda.
Ustadz Aris Munandar kepada Polda Jateng meminta agar acara yang akan diselenggarakan oleh kelompok Syiah dibatalkan. Hal ini guna mengantisipasi tidak terjadi kekaucaan dan perpecahan di tengah masyarakat. Pasalnya Syiah adalah biang kerusuhan di berbagai negara Islam saat ini, tegas beliau.
Sementara itu, Ustadz Fuadz Al Hazimi dari Dewan Syariah Jamaah Ansharusy Syariah juga menegaskan, bahwa telah ada data dan fakta yang di sampaikan oleh pihak BIN bahwa Syiah di Indonesia adalah ancaman untuk keutuhan NKRI dan saat ini.
"Mereka Syiah telah mempersiapkan revolusi untuk kemenangan Syiah. Sehingga hal ini wajib diwaspadai," ujar Ustadz Fuadz Al Hazimi, ulama dari Magelang.
Dalam kesempatan ini, KH Umar Said dari Jogjakarta juga hadir, dalam kesempatan tersebut. Ulama kharismatik ini menegaskan bahwa ulama telah bersepakat akan bahaya dan kesesatan Syiah.
Dalam audiensi di Polda ini di hadiri juga utusan Ustadz Jafar Umar Thalib, Mualaf Center Indonesia Korwil Jateng dan DIY, FPI Pekalongan, Al Aushat Blora, MMI Jateng, GKP Jogja, dan DDII Jateng.
Dari audiensi ini didapat keterangan bahwa Polda belum memberikan izin untuk acara Syiah tersebut.
Menanggapi hal ini, Ustadz Fuadz Al Hazimi menegaskan, jika Selasa, 11 Oktober 2016 kelompok Syiah tetap mengadakan acara berarti acara tersebut ilegal dan wajib dibubarkan.* [Protonema/Syaf/voa-islam.com]