JAKARTA (voa-islam.com)- Pimpinan Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu), Nasrullah menghimbau kepada lembaga survey agar dapat menempatkan posisi yang pas sebagai kajian ilmiah. Ia mengingatkan hal demikian karena untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di mata masyarakat.
"Ya, lembaga survey itu harus tahu pada posisinya sebagai lembaga kajian. Jangan sampai lembaga survey ke depannya diragukan kreibilitasnya oleh masyarakat," sampainya, Sabtu (8/10/2016), di Cikini, Jakarta.
Bila hal-hal itu tidak diperhatikan oleh lembaga survey yang ada, maka ia menyatakan kemungkinan bisa saja lembaga tersebut dipermasalahkan. "Lembaga surveypun daat dicabut jika dipertanyakan atau duragukan kredibilitasnya," sambungnya.
Sebagai badan pengawas, Bawaslu ia katakan hanya dapat menghimbau hal demikian. Sedangkan untuk "pinalti" atau "peringatan" jika demikian terjadi, kebijakan itu di tangan badan lain.
Ia menambahkan, untuk menghindari hal-hal di atas, maka seyogyanya lembaga survey manapun harus memperhatikan nilai-nilai etik. "Pendekatan secara etik harus dikedepankan. Penyampaiannya juga harus lebih sejuk. Dan apa yang disampaikan oleh lembaga survey, ya, harus dihormati pula," tutupnya. (Robi/voa-islam.com)