View Full Version
Senin, 17 Oct 2016

Tokoh Betawi: Zaman Orde Baru Dua Pelaku Penista Islam Dihukum Penjara

JAKARTA (voa-islam.com)--Tokoh Betawi, Dani Anwar mengatakan bahwa pelecehan agama sudah pernah terjadi di Indonesia sebelum kasus Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

26 tahun lalu tiba tiba jakarta memanas kaum Muslimin, terjadi demo dimana-mana. Mendemo satu tabloid yang namanya monitor, tabloid ini oplahnya sangat besar," katanya dalam Tabligh Akbar bertema "Hukuman Buat Penista Agama, di masjid Said Naum, Ahad (16/10/2016).

Lanjutnya, tabloid itu melakukan poling kepada para pembacanya tentang siapa tokoh yang paling dikagumi dan paling dikenal. Lalu para pembacanya memuat poling itu, dengan hasilnya nomor satu diduduki Soeharto dan nomor dua diduduki oleh Iwan Fals.

"Nah, konyolnya kalau tidak ada Baginda Nabi tidak ada masalah. Tapi ini keliatannya mau ngeledek ditaruh Nabi Muhammad pada nomor 13, sementara yang melakukan poling nomor urut 12. ditaruh persis di atas Nabi, ngamuklah ummat Islam," jelas Dani.

Pada waktu itu, di era Orde Baru umat Islam berdemo hampir setiap hari sampai akhirnya Soeharto tidak ada pilihan lain kecuali memerintahkan ABRI melakukan penyelidikan dan penyidikan si pembuat poling. Kemudian,  Arswendo Atmowiloto di vonis lima tahun penjara.


"Sebelum Arswendo adalagi yang lain. HB Yassin, walaupun di akhir kehidupannya mengarang Qur'an terjemah HB Yasin, tapi saat mudanya menulis sastra mencela Baginda yang kemudian dihadapan para ulama saat itu, Natsir, Buya Hamka, Taufik Ismail memprotes dan akhirnya dia masuk penjara," terang mantan Calon Wagub DKI Jakarta itu.

Jadi, sambung Dani, baik orang yang mengaku muslim maupun kafir, apabila menistakan agama atau simbol keagamaan bisa dihukum dalam hukum NKRI.

"Tiba-tiba hari ini, setelah 25 tahun lalu, Kaum Muslimin dihentakkan kembali oleh seorang kafir yang kebetulan sekarang jabat Gubernur. Karena Gubernur aslinya jadi presiden. Dia bicara kepualauan seribu dengan mengatakan umat dibohongi al-Maidah 51, marahlah kaum Muslimin," tegasnya.* [Bilal/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version