View Full Version
Senin, 17 Oct 2016

Ilmu Hermeutika Digunakan untuk Jauhkan Umat Islam Membaca Al-Qur'an

JAKARTA (voa-islam.com)- Ingat perkataan Nusron Wahid saat merespon petahana hina Al-Qur'an di acara telivisi stasiun swasta beberapa waktu lalu? Ingat ada perkataan 'hermeutika'? Apa itu hermeutika?

Menurut pakar kristologi dan seorang muallaf, Irena Handono, hermeutika adalah salah satu ilmu tafsir di dalam ajaran Kristen. Dan ilmu menurutnya justru harus dihindari karena secara tidak langsung akan mengakibatkan umat muslim jauh dari ajaran Al-Qur'an.

"Salah satu cara menjauhkan Muslim dari Alquran adalah dengan penggunaan teori Hermeneutik. Apakah Hermeneutik? Hermeneutik adalah ilmu tafsir dalam Kristen. Ada beberapa metode tafsir dalam Kristen, yakni a. Exegese (mengungkap kebenaran berdasarkan bahasa asli, sehingga kebenaran akan muncul dengan sendirinya); b. Eisegese (merohanikan yang sudah rohani. Ide manusia yang didukung dengan ayat); dan c. Alegoris (merohanikan benda sebagai simbol yang memiliki arti)," demikian yang dikutip dari akun Twitter pribadinya, beberapa waktu melalui yang dituangkan dalam blog pribadinya.

Menurut Irena, hermeutika itu bukanlah diperuntukkan bagi agama Islam, melainkan umat Kristen. Kristen membutuhkan hal demikian agar para pemuka agamanya tidak salah menyampaikan pesan kitabnya.

"Hermeneutika ini sebenarnya dibutuhkan untuk gereja bukan untuk Islam. Semua rohaniawan Kristen membutuhkan ilmu ini agar jelas, tidak salah dalam menyampaikan pesan Bibel."

Ini dimaksudkan, lanjut Irena, agar umat Kristen dapat berpegang teguh pada kitabnya. Sehingga dengan sadar umat Kristen akan meyakini kitabnya tanpa ada keraguan di dalamnya.

"Dengan exegese ingin dicapai suatu kesimpulan bahwa yang benar adalah Bibel. Seseorang yang mempelajari metode exegese terhadap Bibel, orang tersebut tanpa sadar dibangun keyakinannya menjadi semakin kuat terhadap Bibel bahwa Bibel itulah yang benar. Sampai pada akhirnya mereka akan meyakini bahwa tidak ada lagi pewahyuan."

Dengan exegese itu ingin ditampilkan bahwa Bibel itu kitab suci yang tidak bercacat dan itu adalah kebenaran yang mutlak. Bibel dijadikan standar yang absolut. Ketika rohaniawan Kristen mempelajari exegese akan mempunyai pemikiran bahwa kitab selain Bibel adalah tidak benar. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version