JAKARTA (voa-islam.com)--Majelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat Kecamatan Kebon Jeruk menilai unjuk rasa warga menolak kunjungan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Rabu (2/11/2016) di Rawa Belong adalah reaksi atas sikap Ahok sendiri.
"Penolakan warga adalah bentuk hal yang wajar, dikarenakan sikap Basuki Tjahaja Purnama yang melecehkan Al-Qur'an," kata Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat, Marwansyah Munir.
MUI juga menilai lambatnya proses hukum terhadap Ahok menjadi inti penyebab penolakan warga Kecamatan Kebon Jeruk yang mayoritas Muslim.
"Kami menghimbau kepada aparat penegak hukum untuk tidak memperlambat proses penegakan hukum terhadap yang bersangkutan," ungkap Sekretaris Tanfizhiyah Nahdlatul Ulama (NU) MWC Kebon Jeruk itu.
Lanjutnya, jika aparat penegak hukum terus lamban, bahkan seolah-olah memperlambat proses hukum, maka jangan salahkan warga di berbagai tempat yang akan terus menolak yang bersangkutan.
"Aksi masyarakat Kecamatan Kebon Jeruk hari rabu 2 November 2016 adalah murni dikarenakan yang bersangkutan telah menghina Al-Qur'an dan tidak terkait Pilgub DKI 2017," tandasnya.* [Bilal/Syaf/voa-islam.com]